Kemendag Dukung Semua Sektor Perdagangan Rakyat Tradisional hingga Modern di Sumut
Kemendag mendukung semua jenis kegiatan perdagangan bak perdagangan rakyat tradisional maupun perdagangan modern di Sumatera Utara.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
![Kemendag Dukung Semua Sektor Perdagangan Rakyat Tradisional hingga Modern di Sumut](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pertemuan-wamendag-f.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mendukung semua jenis kegiatan perdagangan bak perdagangan rakyat tradisional maupun perdagangan modern di Sumatera Utara.
Hal itu menyusul pertemuan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah.
“Jangan lupa ekspor atau perdagangan luar negeri. Ini yang juga kita sedang genjot. Sumatera Utara punya banyak potensi ekspor. Kami berharap hasil perjanjian perdagangan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi ekspor Sumatera Utara," pesan Jerry kepada Wagub Sumut, Jumat (30/4/2021).
Pada tahun 2020, di tengah pandemi, Sumatera Utara tetap mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 4,1 miliar dolar AS (sampai dengan Desember 2020).
Baca juga: Kemendag Gandeng Swasta Gelar Pelatihan Ekspor UMKM Nasional
Total ekspor Sumut mencapai 8 miliar dolar AS dengan impor sebesar 3,9 miliar dolar AS.
Sumut sendiri merupakan 10 besar kontributor perdagangan ekspor Indonesia dengan komoditas unggulan sawit, karet, sarang burung wallet, ikan dan sebagainya.
Wamendag juga menyoroti perdagangan rakyat Sumatera Utara yang perlu didukung sistem resi gudang.
Dengan sistem ini, kata Jerry, manfaatnya akan dirasakan baik oleh produsen, distributor sampai dengan konsumen.
“Pemerintah juga untung karena mendukung ketersediaan barang dan stabilitas harga. Jadi itulah sebabnya kami mendorong peningkatan implementasi SRG di seluruh Daerah, termasuk Sumatera Utara," kata Wamendag.
Wagub Sumut Musa Rajekshah atau yang sering disebut sebagai Bang Ijeck mengatakan bahwa beberapa sektor ekonomi makin tumbuh dan terus difasilitasi.
Di sektor pariwisata danau Toba sedang dikembangkan sebagai sektor super prioritas, dalam sektor industri sedang dibangun kawasan industri terpadu, dalam pertanian dan perkebunan sedang dibangun kawasan food estate dan sebagainya.
Baca juga: Kemendag Soroti Beban Kebutuhan Daging Sapi di Jakarta Saat Ada Larangan Mudik
Semua itu membutuhkan dukungan dari aspek perdagangan.
“Perdagangan adalah hilir dari semua kegiatan produksi. Barang dan jasa yang kita punya harus kita pasarkan. Itu sebabnya saya datang ke Wamendag untuk menjalin sinergi dan kolaborasi,“ kata Wagub Sumut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.