Menhub Tuding KCI Tak Profesional Terapkan Protokol Kesehatan untuk Penumpang KRL
"Penumpukan yang terjadi di sektor transportasi KRL ini tentunya sangat tidak kita harapkan," ucap Budi Karya
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tidak profesional mengatur jumlah penumpang.
Menurutnya, pengaturan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) terkait jumlah penumpang tidak dilakukan secara profesional sehingga terjadi penumpukan dan berpotensi menjadi klaster Covid-19.
"Penumpukan yang terjadi di sektor transportasi KRL ini tentunya sangat tidak kita harapkan," ucap Budi Karya dalam keterangannya, Jumat (14/5/2021).
Menhub Budi Karya juga melakukan tinjauan ke Stasiun Manggarai, serta memantau langsung penumpang KRL yang akan melakukan perjalanan.
Baca juga: Libur Lebaran, Layanan KRL Jabodetabek Hanya Sampai Pukul 20.00 WIB
Dalam pantauan tersebut, Budi Karya melihat langsung penumpang kereta commuter yang padat sehingga tidak ada protokol kesehatan seperti pengaturan jarak serta pemeriksaan antigen secara random.
Baca juga: Sempat Ditutup, Kini Jalan Layang Tol Jakarta Arah Cikampek Kembali Dibuka
Selain itu Budi Karya juga memprediksi pada 16 Mei 2021, jumlah penumpang KRL akan meningkat sebesar 300 sampai 400 ribu orang tiap hari.
Baca juga: Sehari Setelah Lebaran, Kemenhub Sebut Jumlah Penumpang KRL di Manggarai Mencapai 200 Ribu
Ia juga mengatakan, kejadian penumpukan penumpang KRL ini menjadi pelajaran berharga untuk semua kita yang mengelola transportasi massal agar dapat melakukan protokol kesehatan secara disiplin.