Indomaret Pidanakan Karyawan, KSPI Dukung Aksi Massal Boikot Belanja
Oleh Indomarco Prismatama, Anwar Bessy dilaporkan secara pidana akibat rusaknya dinding gypsum saat buruh menuntut THR 2020 dibayarkan
Editor: Choirul Arifin
“Semua kegiatan di atas akan dilakukan oleh KSPI dan FSPMI dengan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku dan standar protokol kesehatan sesuai arahan Satgas Covid-19,” tegasnya.
KSPI meminta kepada pemilik Indomaret Group untuk berlaku adil dan bijaksana kepada buruhnya, yaitu membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di seluruh perusahaan Indomaret Group di seluruh Indonesia, membebaskan Anwar Bessy dan pekerja Indomaret lainnya dari tindakan kriminalisasi, melakukan rapat bipartit secara berkala antara manajemen Indomaret Group dengan serikat pekerja Indomaret.
Vice President Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Bidang Aksi dan Penggalangan Massa Eddy Kuncoro mengatakan, perjuangan merebut hak-hak buruh tidak akan pernah selesai.
"Di masa pandemi ini buruh tidak hanya di PHK akan tetapi juga dikriminalisasi," kata Eddy.
Dia menilai pekerja PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group) di Jakarta Utara Anwar Bessy saat ini harus menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hanya karena rusaknya dinding gypsum saat aksi menuntut THR 2020.
"Anwar Bessy ini sudah bekerja sedikit banyaknya sudah berjasa untuk Indomarco namun kesalahan kecil dia dilaporkan secara pidana oleh pihak perusahaan. Kita akan bawa kasus ini sampai ke internasional, ini sudah menjadi statement Bung Said Iqbal (Presiden KSPI) kemarin saat rapat," tutur Eddy.
Tanggapan Manajemen
Dimintai tanggapannya, Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf saat dikonfirmasi, Kamis (27/5/2021) mengaku baru mengetahui ada aksi boikot terhadap jaringan minimarketnya dari media sosial.
"Kami baru tahu dari media soal ini," ujarnya.
Wiwiek mengatakan, dengan kondisi pandemi covid-19 seperti sekarang ini pihaknya mengajak para pekerja ikut membantu pemerintah meningkatkan perekonomian dan lebih produktif ketimbang menggelar aksi boikot dan demo.
"Kami berharap serta mengajak karyawan dan masyarakat luas terus produktif ikut bersama-sama membantu pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi ini," ujarnya. (Tribun Network/nas/wly)