Produsen Oksigen Tambah 920,5 Ton Pasokan Per Hari untuk Kebutuhan Medis
Industri produsen oksigen terus memaksimalkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan medis di masa darurat Covid-19 saat ini.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, industri produsen oksigen terus memaksimalkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan medis.
Menurutnya, kapasitas nasional produksi oksigen sebesar 1.700 ton per hari, saat ini Kemenperin telah berhasil merealisasikan pasokan oksigen tambahan sebesar 920,5 ton per hari.
“Angka pasokan tambahan ini terus naik demi mengamankan kebutuhan pasokan oksigen medis,” jelas Menperin dalam keterangannya, Kamis (9/7/2021).
Kemenperin mengamankan tambahan produksi oksigen dan pengadaan isotank guna mengatasi masalah pengiriman oksigen medis dari industri ke rumah sakit, serta penyediaan tabung oksigen dan oxygen concentrator/generator.
Baca juga: Sebelum Meninggal karena Covid-19 Ayah Irwansyah Bernafas Pakai Oksigen, Paru-Parunya Sudah Bolong
Selain mengoptimalkan produksi dalam negeri, pemerintah juga mengandalkan jaringan luar negeri untuk menambah produksi oksigen.
Baca juga: Kisah Haru Mahasiswa Program Dokter Spesialis Unair Meninggal oleh Covid-19, Susul Ayah Hadap Ilahi
Adapun total suplai harian menjadi 2.622,9 ton per hari, 132 truk isotank pengangkut oksigen, 15.906 tabung oksigen, 8.100 unit oxygen concentrator, dan 9 deployable oxygen concentrator system.
Angka ini akan terus naik lagi setelah komitmen pembelian dan kontribusi industri dalam negeri direalisasikan.
"Kami kerahkan semua sumberdaya yang dimiliki, diantaranya kebijakan dan realokasi APBN Kemenperin untuk mengamankan pasokan dan distribusi oksigen medis,” terang dia
Baca juga: Rela Nunggu 6 Jam Lebih agar Bisa Isi Ulang Oksigen untuk Kakak, Adam: Ini Perjuangan
Berdasarkan data Kemenkes total kebutuhan oksigen medis untuk Jawa-Bali terus naik dari 800 ton per hari pada 30 Juni 2021, menjadi 1.400 ton per hari di tanggal 1 Juli 2021.
Kemudian 2.262 ton per hari pada 3 Juli 2021, dan kemudian naik lagi menjadi 2.323 ton per hari pada tanggal 6 Juli 2021. Kemenkes juga memprediksi adanya tambahan kebutuhan sebesar 71 ton setiap tiga hari.