Menteri PPPA: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Masih Jauh Dibandingkan Laki-laki
Bintang Puspayoga mengatakan, pemerintah mendorong Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, pemerintah mendorong Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan.
"TPAK perempuan juga masih jauh tertinggal dibandingkan laki-laki yaitu 53 persen banding 82 persen. Selain itu masih ada kesenjangan upah antara pekerja perempuan dan laki-laki,” jelas Bintang, dalam webinar SAFE Forum 2021, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Ketua Komisi VIII DPR Ketuk Palu Anggaran Untuk Yatim Piatu Rp11,3 Triliun
Menurutnya, peningkatan TPAK perempuan bisa memberi andil terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Apabila TPAK naik 3 persen maka pada 2025 Produk Domestik Bruto Indonesia bisa bertambah hingga 135 miliar dolar AS," ucapnya.
Bintang menjelaskan perempuan adalah kelompok yang rentan terhadap konstruksi sosial yang sangat kental dalam budaya patriarki.
Hal ini menyebabkan stigmatisasi, stereotype, beban ganda dan kekerasan berbasis gender.
Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 27 Agustus 2021: Tambah 12.618 Positif, 19.290 Sembuh, 599 Meninggal
Padahal, kata Bintang, perempuan adalah setengah kekuatan sumber daya manusia di Indonesia.
"Dari jumlah tersebut, 70 persen berada di usia produktif," imbuhnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) Maya Juwita mengatakan sebanyak 77 persen perusahaan di Indonesia sudah setuju untuk menerapkan gender diversity.
Baca juga: Cara Cairkan BLT UMKM Rp 1,2 Juta Melalui eform.bri.co.id/bpum Tanpa Antre, Simak Panduannya di Sini
Jumlah itu lebih banyak dibandingkan perusahaan lain di Asia Pasifik.
Baca juga: Polisi Sebut David NOAH Telah Berupaya Mencicil Utang Rp 1,15 Miliar Kepada Lina Yunita
Kata Maya, sudah banyak perusahaan di Indonesia yang punya program internal untuk tingkatkan kesetaraan gender.
“Memang sebagian besar adalah perusahaan global yang punya cabang di Indonesia. Namun kami berharap perusahaan tersebut bisa memberikan contoh kepada perusahaan lokal dalam menerapkan kesetaraan gender di tempat kerja. Karena secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan pemasukan perusahaan,” ujar Maya.