Penurunan Muka Tanah di Pluit Disebut Paling Parah, Tetapi Tak Pengaruhi Permintaan Properti
Basuki terus mengimbau masyarakat untuk mengurangi eksploitasi dan penggunaan air tanah demi mencegah Jakarta agar tidak tenggelam
Editor: Hendra Gunawan
![Penurunan Muka Tanah di Pluit Disebut Paling Parah, Tetapi Tak Pengaruhi Permintaan Properti](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/eskavator-keruk-lumpur-waduk-pluit-jakarta_20190612_034200.jpg)
“Saat ini, para developer sudah membangun hunian di daerah Pluit dengan menggunakan teknologi yang lebih baik sehingga rumah yang dibangun aman. Karena itulah, harga rumah di sana mahal namun orang tetap membeli,” jelas Monica dalam Konferensi Pers Colliers, Rabu (6/10/2021).
Dikatakan Monica, soal tenggelamnya Jakarta pada masa depan ini masih banyak ketidak pastian apakah hal ini akan benar-benar terjadi atau tidak.
Karena itu, orang masih ingin mencari hunian di daerah Pluit dengan pertimbangan dekat dengan keluarga atau komunitas.
“Orang banyak yang mencari rumah di daerah utara, karena ada yang dekat dengan rumah keluarganya atau sudah memiliki komunitas di sana. Jadi penurunan tanah ini, tidak terlalu berpengaruh pada keputusan seseorang dalam membeli properti di Pluit,” jelas Monica.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengungkapan developer pasti sudah menerapkan berbagai cara untuk mengatasi masalah penurunan muka tanah ini.
“Ambil contoh saja, di Kelapa Gading selalu langgangan banjir misalnya dalam kurun waktu seminggu atau dua minggu. Tapi orang tetap beli rumah di sana karena pertimbangan dekat dengan keluarga atau komuntias mereka. Mereka sudah merasa nyaman,” tandas Ferry. (Masya Famely Ruhulessin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah Beli Rumah di Pluit yang Disebut Paling Parah Penurunan Muka Tanahnya?"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.