Selain Kedisiplinan, Trader Pemula Perlu Kuasai 10 Hal Ini untuk Survive di Pasar Modal
Trading adalah aktivitas yang sangat berbeda dengan investasi biasa. Perbedaan terletak pada pola pikir investor dalam berinvestasi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak pandemi terjadi di negeri ini dan belahan dunia lainnya, banyak sektor usaha yang seakan “mati suri” atau mengalami stagnasi. Tak sedikit pula yang mengalami kemunduran pertumbuhan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal inilah yang akhirnya membuat banyak masyarakat mencoba mencari berbagai alternatif investasi untuk mensupport kebutuhan pengembangan aset dan dana keuangan mereka, salah satunya dengan menanamkan dana nya di pasar modal.
“Biasanya kebanyakan trader pemula akan mengalami kesulitan dalam trading terutama dari 3 hal dasar yaitu terkait konsistensi, kedisiplinan dan profitabilitas,” ujar Vito Henjoto, pakar keuangan yang juga sedang berkolaborasi dengan OctaFX dalam projek khusus dengan broker global dalam misi mengedukasi investor dan trader pemula di Indonesia.
Dia menjelaskan setidaknya ada 10 hal dasar yang membedakan karakter trader pemula dengan mereka yang sudah profesional di bidangnya secara lebih detail, hal tersebut antara lain :
1. Perbedaan pola pikir
Trading adalah aktivitas yang sangat berbeda dengan investasi biasa. Perbedaan ini terletak dari pola pikir di mana pola pikir investor dalam berinvestasi.
Seringkali hal ini disertai ikatan emosional terhadap aset yang di investasikan. Sedangkan trader lebih fokus atas pergerakan harga dimana keuntungan bisa diambil.
Baca juga: BI: Investor Aset Kripto di Indonesia Tembus 4 Juta, Melonjak di Semester I 2021
Walaupun sekilas serupa, aktifitas ini memiliki pandangan yang berbeda, dimana pola pikir investor lebih mengarah terhadap perkembangan jangka panjang suatu aset investasi.
Sedangkan dalam trading lebih mengarah terhadap naik atau turunnya harga suatu aset dalam jangka pendek.
2. Terlalu berspekulasi
Kebanyakan traders memiliki perspektif dimana suatu trade akan dilakukan tanpa arahan atau fondasi yang jelas. Tentunya ini lebih mengarah ke spekulasi tanpa sebab.
Baca juga: Cara Membeli Saham Paling Aman dan Menguntungkan, Cocok Bagi Pemula
Ini mengakibatkan pola pikir dimana kalau trading yang dipikirkan adalah keuntungan tanpa memikirkan resiko, dan juga mentalitas dimana modal kecil bisa dijadikan keuntungan besar menggunakan leverage dan margin trading tanpa mengerti resiko yang diambil.
3. Agresif berlebihan
Trading secara aggressive adalah kondisi dimana trader merasakan adanya kewajiban untuk trading walaupun situasi pasar sedang dalam keadaan yang tidak optimal.