Bukalapak Masih Bukukan Rugi Operasional, Tapi EBITDA Makin Membaik
Selama semester 2021 TPV Bukalapak tumbuh 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 56,7 triliun.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) PT Bukalapak.com Tbk di kuartal II 2021 berhasil ditekan sebesar Rp 407 miliar atau mengalami perbaikan 31 persen dibandingkan kuartal II 2020.
Sementara kerugian EBITDA pada semester I 2021 membaik 27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dalam paparan public expose hari ini, Selasa (19/10/2021), Rachmat Kaimuddin, Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk.menyatakan, rasio kerugian EBITDA terhadap TPV membaik dari 3,1% pada 2Q20 menjadi 1,4% pada 2Q21.
Sementara rasio kerugian EBITDA pada 1H21 terhadap TPV juga membaik menjadi 1,2% dibandingkan dengan 2,6% pada periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Bukalapak Catat Peningkatan TVP di Kuartal II 2021
"Kerugian operasional Bukalapak berhasil diturunkan sebesar 24,9 persen menjadi Rp 776 miliar pada semester I 2021 dari Rp 1.03 triliun pada semester I 2020," ujar Kaimuddin.
Kerugian bersih di semester I 2021 turun sebesar 25,7% menjadi Rp 763 miliar dari Rp 1,03 triliun di semester I 2020.
Kinerja TPV
Sementara itu Total Processing Value (TPV) sebesar 56 persen selama kuartal II tahun 2021 (2Q21) menjadi 29,4 triliun.
Selama semester 2021 TPV Bukalapak tumbuh 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 56,7 triliun.
Sebanyak 73 persen TPV Perseroan selama semester pertama tahun 2021 (1H21) berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di daerah dimana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung- warung dan usaha kecil ritel terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.
Baca juga: Kolaborasi Grab, Emtek dan Bukalapak Gulirkan Program Pelatihan, Ajak UMKM Go Digital
Pendapatan Bukalapak pada 2Q21 tumbuh sebesar 37% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 440 miliar, dan pendapatan 1H21 tumbuh 35% menjadi Rp 864 miliar.
Dibandingkan periode yang sama tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada 2Q21 tumbuh sebesar 292% menjadi Rp 145 miliar, sementara pendapatan pada 1H21 untuk Mitra Bukalapak naik sebesar 350% menjadi Rp 290 miliar.
Baca juga: Transaksi GoFood Meningkat Sejak Gojek dan Tokopedia Merger
Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan meningkat dari 12% pada 2Q20 menjadi 33% pada 2Q21.
Pada akhir kuartal kedua 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 8,7 juta dan jumlah merchant yang terdaftar di marketplace Bukalapak mencapai lebih dari 6.6 juta.