Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penjelasan BMKG Soal Dugaan Petir Menjadi Penyebab Terbakarnya Tangki BBM di Kilang Cilacap

BMKG menyebutkan, pada Sabtu (13/11/2021) pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Penjelasan BMKG Soal Dugaan Petir Menjadi Penyebab Terbakarnya Tangki BBM di Kilang Cilacap
Tribun Jateng/ Permata Putra Sejati
Suasana kebakaran Tangki kilang Pertamina RU IV Cilacap terbakar pada Sabtu (13/11/2021) malam sekira pukul 19.10 WIB. Penjelasan BMKG Soal Dugaan Petir Menjadi Penyebab Terbakarnya Tangki BBM di Kilang Cilacap 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran melanda tangki di Kilang Cilacap milik PT Pertamina pada Sabtu (13/11/2021) malam. Ini analisis BMKG terhadap kondisi cuaca dan kejadian petir saat peristiwa itu terjadi.

Berdasarkan analisis dari data citra satelit dan radar cuaca, BMKG menyebutkan, pada Sabtu (13/11/2021) pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap.

Menurut BMKG, suhu puncak awan ketika itu mencapai kisaran -62,5°C hingga -75,1 °C yang mengindikasikan ada pertumbuhan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus (Cb).

"Yang memiliki karakteristik meyebabkan terjadinya potensi hujan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai potensi kilat/petir dan angin kencang," kata BMKG dalam pernyataan tertulis, Senin (15/11/2021).

Mengacu alat pengukuran curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, BMKG mengungkapakn, telah terjadi hujan dengan intensitas mencapai 47 mm selama pada Sabtu (13/11/2021) pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.

Sementara berdasarkan analisis data dari alat monitoring kelistrikan udara BMKG yang terdapat di Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada Sabtu (13/11) pukul 18.00-19.30 WIB terdeteksi dua event sambaran petir, masing-masing jam 18.47.27 WIB dan jam 19.23.32 WIB.

Baca juga: Kilatan Petir Tertangkap Kamera CCTV Sambar Kilang Pertamina Cilacap Sebelum Insiden Kebakaran

"Peristiwa sambaran petir terdekat dengan kilang minyak RU IV Cilacap adalah untuk event jam 18.47.27 WIB, dengan jarak kurang lebih 12 km sebelah Timur Laut kilang Minyak RU IV Cilacap," sebut BMKG.

Berita Rekomendasi

Untuk peristiwa sambaran petir jam 19.23.32 WIB, BMKG menyatakan, berjarak kurang lebih 43 km Barat Laut dari kilang minyak RU IV Cilacap.

Saran Pengamat Energi Terkait Sistem Anti Petir di Kilang Pertamina

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa mengatakan, setiap kilang minyak harusnya dilengkapi dengan sistem anti petir.

Menurut dia, sudah ada standar baku untuk teknologi dan tata cara pemasangan anti petir atau lightning protection, khususnya di kilang Pertamina agar tidak mudah terbakar.

Kilang minyak Pertamina di Cilacap terbakar, Sabtu (13/11/2021).
Kilang minyak Pertamina di Cilacap terbakar, Sabtu (13/11/2021). (KompasTV)

"Dalam kasus kilang-kilang Pertamina, sebaiknya dilakukan audit menyeluruh terhadap sistem anti petir yang ada untuk mencegah terjadinya insiden serupa di kemudian hari," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Senin (15/10/2021).

Di sisi lain, dia menambahkan, kebakaran di kilang minyak akibat sambaran petir secara keseluruhan memang tidaklah wajar.

"Tidak wajar, tapi bisa saja terjadi kecelakaan," katanya.

Karena itu, Fabby menyarankan agar setiap ada insiden seperti ini di perusahaan pelat merah harus dilakukan investigasi menyeluruh.

"Tujuannya untuk melihat kesiapan dari sistem penangkal petir dan kesiapan sistem pengamanan dan mitigasi risiko," pungkasnya.

Baca juga: Bos Pertamina Tegaskan akan Investigasi Soal Kebakaran Tangki BBM di Kilang Cilacap

Komisaris Pertamina Minta Keterangan Direksi

Insiden kebakaran tangki Pertalite di area Kilang Cilacap jadi sorotan. Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) menanti laporan direksi sehubungan insiden tersebut.

Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Iggi H Achsien mengatakan, dewan komisaris tengah meminta laporan dan keterangan dari direksi dan pihak terkait lainnya soal insiden kebakaran ini.

“Dekom (dewan komisaris) meminta disiplin pelaksanaan HSSE (health, safety, security and environmental) dan pengenaan sanksi tegas jika ada kelalaian,” kata Iggi kepada Kontan.co.id (14/11).

Baca juga: Tangki di Kilang Cilacap Kebakaran, Pengamat: Harus Dilakukan Audit Investigatif

Seperti diketahui, pada Sabtu (13/11) lalu sebuah insiden kebakaran tangki terjadi di area Kilang Cilacap, Jawa Barat sekitar pukul 19.20 WIB. Kebakaran ini terjadi pada sebuah tangki berisi produk Pertalite.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengungkapkan bahwa pemadaman secara total pada tangki 36 T102 itu berhasil dilakukan pada Minggu (14/11) pukul 07.45 WIB.

"Kebakaran telah dapat dipadamkan secara total tepatnya jam 7.45 tadi pagi. Semua telah padam dan kita telah menyatakan declare aman itu pada jam 9.15 WIB," kata Djoko dalam konferensi pers virtual, Minggu (14/11).

Djoko tak menjelaskan dugaan sementara penyebab kebakaran pada tangki 36-T102. Namun, ia memastikan bahwa operasional Kilang Cilacap tetap berjalan normal. Saat kebakaran terjadi, penyekatan api dilakukan agar tak menjalar ke tangki sekitarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, investigasi lebih lanjut atas insiden yang terjadi akan dilakukan.

"Kita tentu akan melakukan evaluasi investigasi lebih lanjut tentang kejadian ini karena kami insiden ini adalah sesuatu yang sangat penting yang perlu kemudian kita ambil lesson learnnya," tegas Nicke dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Puan Minta Ada Audit Sistem Pengamanan Kilang-kilang Pertamina

Sekedar informasi, Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina, dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.

Kontan.co.id mencatat, dalam tahun ini setidaknya sudah terjadi dua insiden kebakaran di area Kilang Cilacap. Sebelumnya, kebakaran melanda area Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap yang terjadi pada Jumat (11/6) sekitar pukul 19.45 WIB. Peristiwa kebakaran itu terjadi pada tangki T39 yang berisi benzena untuk produk dasar petrochemical di Kilang Cilacap.

“Dekom tidak menghendaki kejadian yang serupa terjadi di manapun di seluruh wilayah operasi Pertamina,” tegas Iggi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Ini analisis BMKG atas kejadian petir saat kebakaran tangki di Kilang Cilacap

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas