Di Tengah Rencana Penghapusan Premium, Menteri ESDM: Masyarakat Lebih Suka Konsumsi Pertalite
menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif penggunaan Premium trennya terus menurun.
Editor: Sanusi
Kata Menteri ESDM soal Rencana Penghapusan Premium
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium masih belum jelas.
Awalnya pemerintah berencana menghapus premium untuk beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2021 yang mengatur bahwa BBM jenis Premium dengan research octane number (RON) 88 masih dapat didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Baca juga: Menteri ESDM Sebut BBM Jenis Premium Secara Alami akan Tergantikan
Meski demikian, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif penggunaan Premium trennya terus menurun. Masyarakat kini lebih suka menggunakan Pertalite. Adapun Pertalite memiliki RON 90.
"Kalau dilihat dari konsumennya sendiri, mereka senang menggunakan Pertalite karena bisa memberikan kenyamanan bagi kinerja engine-nya dan maupun dari pemakai kendaraannya," ujarnya dalam Kinerja ESDM 2021, Rabu (12/1/2021).
Baca juga: BBM Premium Batal Dihapus tapi Tak Sebutkan Berapa Kuotanya, Anggota DPR: Sama Saja Bohong!
Ia menjelaskan, di wilayah Pulau Jawa saja, penggunaan Premium saat ini hanya 0,3 persen. Oleh sebab itu, Arifin meyakini, tanpa dihapuskan oleh pemerintah, penggunaan Premium pun akan hilang dengan sendirinya secara bertahap.
"Saya rasa dengan natural ini akan tergantikan. Ini alami, masyarakat sendiri yang memutuskan," imbuh dia.
Dia menjelaskan, Indonesia saat ini sedang mengarah pada penggunaan energi yang ramah lingkungan. Hal inilah yang mendasari Premium ingin dihapuskan sebab menghasilkan emisi yang besar dan berdampak buruk pada lingkungan.
Baca juga: Pertalite Disubsidi, Sinyal Pemerintah Bakal Hapus Premium?
Menurutnya, saat ini PT Pertamina (Persero) terus melakukan sosialisasi untuk mendorong masyarakat menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan.
"Di dunia ini cuma ada 7 negara yang masih memakai premium dan untuk itu memang secara berangsur, bertahap Pertamina sudah melakukan sosialisasi penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan," ujar Arifin
Di sisi lain, Pertamina juga sedang melakukan modernisasi kilang-kilangnya sebagai upaya untuk memproduksi BBM berstandar Euro IV, meski banyak negara yang kini bahkan sudah masuk ke standar Euro V.
"Pertamina sedang melakukan modernisasi untuk bisa memproduksi BBM berstandar Euro IV untuk bisa memberikan pelayanan BBM bersih. Tentu saja ini membutuhkan suatu proses transisi," kata dia, dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Kata Menteri ESDM soal Rencana Penghapusan Premium".
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, secara bertahap masyarakat akan didorong untuk menggunakan jenis BBM dengan RON yang tinggi. Seperti Pertamax yang memang memiliki RON 91.