Konektivitas Digital dan Pemulihan Pasca Pandemi Covid-19 Isu Penting dalam Presidensi G20
Pemerintah Indonesia berupaya menangani kesenjangan konektivitas digital agar tidak menimbulkan paradoks.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
"Harapannya ada level same playing field bagi pelaku usaha konvensional maupun yang berbasis online," kata Mira.
Kominfo pun dalam beberapa tahun terakhir melaksanakan agenda transformasi digital dengan menekankan aspek infrastruktur, SDM dan ekosistem yang mendukung prinsip impulsivitas, memberdayakan dan berkelanjutan.
Baca juga: DEM Indonesia Bersama Kementerian ESDM Ajak Generasi Muda Sukseskan Transisi Energi dan G20
Momentum untuk Belajar
Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno menilai sebagai praktisi di bidang telekomunikasi dan informatika Presidensi G20 bisa menjadi peluang untuk belajar.
Ia berpendapat masih banyak hal-hal yang belum dimanfaatkan secara efektif di dalam konektivitas digital.
"Kalau dihubungkan dengan G20 menjadi suatu peluang untuk belajar dan peluang kerjasama," tutur Sarwoto.
Sarwoto mengatakan di G20 ada kesempatan bagi Indonesia belajar keekonomian.
"Sektor infokom ini kan mampu tumbuh positif di saat semua sektor minus. Jadi ini hubungan dengan pandemi memang relevan sekali," lanjutnya.
Mastel mendorong pemerintah untuk belajar dari negara lain karena kalau berdasarkan urutan G20 Indonesia berada di posisi ke-16.
"Kita punya GDP hampir 1,15 triliun dolar AS tapi kalau GDP per kapita baru 4.425 dolar AS. Sementara China sudah mencapai 11 ribuan. Sehingga kami melihat ada masalah, ada ketimpangan," urainya. (Tribun Network/Reynas Abdila)