Saat Bank-bank BUMN Mendominasi Perdagangan Saham
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu berhasil menembus rekor sepanjang masa yaitu 6.800.
Editor: Hendra Gunawan
![Saat Bank-bank BUMN Mendominasi Perdagangan Saham](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ihsg-ditutup-menguat-pada-perdagangan-perdana-2022_20220103_174826.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu berhasil menembus rekor sepanjang masa yaitu 6.800.
Selain itu aksi beli oleh investor asing pun cukup besar yaitu sebesar Rp 7,6 triliun dengan mayoritas saham perusahaan milik negara atau BUMN.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI memiliki porsi terbesar dalam perburuan saham oleh investor asing pekan lalu yaitu Rp 2,4 triliun.
Baca juga: IHSG Sesi I Bertengger di 6.851, Aneka Tambang Jadi Top Gainer
Total transaksi saham BRI sepanjang pekan lalu sebesar Rp 5 triliun.
Adapun volume saham yang ditransaksikan dalam seminggu sejumlah 1,1 miliar saham. Bank pelat merah selanjutnya yang mencatatkan aksi net buy terbesar, Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Mandiri (BMRI).
BBNI mencatat net buy asing sebesar Rp 809,6 miliar dengan transaksi Rp 1,9 triliun dalam sepekan.
Baca juga: IHSG Berseri, Naik 0,40 persen ke 6.810, Investor Asing Jaring Saham BCA, Bank Mandiri dan Telkom
Sementara BMRI mencatat aksi beli bersih asing sebesar Rp 582 miliar dengan total transaksi Rp 2 triliun.
Telkom Indonesia (TLKM) yang juga merupakan perusahaan pelat merah, di sektor telekomunikasi juga mencatatkan aksi beli bersih asing yang cukup tinggi, hampir mencapaI Rp 1 triliun, tepatnya Rp 941,9 miliar dengan total transaksi sepekan Rp 2,7 triliun.
Posisi kelima, ditempati oleh perusahaam milik Robert Budi Hartono dan Michael Hartono yakni Bank Central Asia (BBCA) dengan net buy asing sebesar Rp 558,9 miliar dengan total transaksi Rp 3,1 triliun.
Baca juga: IHSG Perkasa Pada Pembukaan Hari Selasa, Saham Bank-bank BUMN Diburu Investor Asing
Seperti diketahui duo bersaudara Hartono memiliki mayoritas saham atau sebagai pengendali BBCA, melelaui PT Dwimuria Investama Andalan, dengan komposisi kepemilikan 54 persen.
Adaro Energy (ADRO) menempati posisi ke enam, dengan net buy asing senilai Rp 202,2 miliar dan transaksi sepekan sejumlah Rp 1,4 triliun. United Tractors (UNTR) juga laris diborong asing semjulah Rp 167,3 miliar dengan total transaksi Rp 465 miliar.
Posisi kedelapan ditempati oleh Merdeka Copper Gold (MDKA) dengan net buy asing sebesar Rp 198 miliar, dan total transaksi sepekan Rp 932,3 miliar.
Dilanjutkan oleh Aneka Tambang (ANTM) dengan total transaksi Rp 1,1 triliun dan net buy asing mencapai Rp 70,9 miliar.
Baca juga: 9 Sektor Seret IHSG ke Zona Merah di Sesi I, Investor Asing Borong Saham BRI
Posisi terakhir, ditmpati oleh Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) yang mencatat aksi beli bersih asing Rp 49,4 dan total transaksi dalam seminggu Rp 238,9 miliar.
Sebagai informasi, dalam sepekan kapitalisasi bursa menembus Rp 8.587,7 triliun atau meningkat 1,17 persen dari Rp 8.488,3 triliun pada pekan sebelumnya.
Hal ini juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang juga meningkat 11,52 persen menjadi Rp 13,59 triliun dari minggu sebelumnya Rp 12,194 triliun. (Kiki Safitri/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Saham Paling Banyak Diborong Asing, 3 Bank BUMN Ini Paling Laris"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.