Kena Sanksi Ekonomi, Pengusaha Rusia Kini Pakai Yuan dan Bank China untuk Berbisnis
Perusahaan dan bank Rusia beralih ke mata uang Yuan dari China saat pintu ke sistem keuangan global berbasis dolar AS ditutup karena sanksi ekonomi.
Editor: Choirul Arifin
"Banyak bidak di papan catur yang belum dipindahkan," kata Fok. "Lebih mungkin, itu akan dimainkan selama beberapa dekade."
Sebelumnya, Reuters memberitakan, bank asal China yang berkantor cabang di Moskow telah melihat lonjakan permintaan dari perusahaan-perusahaan Rusia yang ingin membuka rekening baru.
Menurut sumber Reuters yang tak mau namanya disebut, lonjakan itu terjadi ketika bisnis negara itu berjuang dengan sanksi internasional setelah invasi ke Ukraina.
"Selama beberapa hari terakhir, 200-300 perusahaan telah mendekati kami, ingin membuka rekening baru," kata orang yang bekerja di bank pemerintah China cabang Moskow dan memiliki pengetahuan langsung tentang operasinya, kepada Reuters.
Dia menolak disebutkan namanya atau banknya diidentifikasi karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Tidak jelas seberapa luas permintaan Rusia untuk rekening baru di bank-bank China, tetapi sumber bankir itu mengatakan kepada Reuters bahwa banyak perusahaan yang mencari rekening baru untuk melakukan bisnis dengan China.
Dia memperkirakan transaksi yuan oleh perusahaan-perusahaan tersebut akan meningkat.
Pemerintah Barat menutup ekonomi Rusia dari sistem keuangan global, mendorong perusahaan internasional untuk menghentikan penjualan, memutuskan hubungan dan membuang investasi senilai puluhan miliar dolar.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie | Sumber: Kontan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.