Agresi Militer Rusia ke Ukraina Picu Bursa Global Rontok Tapi IHSG Malah 'Kinclong', Kok Bisa?
Target IHSG berdasarkan asumsi pertumbuhan laba bersih sebesar 18 persen yoy untuk tahun 2022 dan 10 persen yoy untuk tahun 2023.
Editor: Hendra Gunawan
Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan momentum penaikan IHSG akan terus berlanjut di bulan Maret 2022.
Di tengah memanasnya situasi geopolitik di kawasan Eropa Timur dan rencana penaikan suku bunga The Fed, Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG akan mampu menembus level 7.000.
“Penguatan IHSG akan ditopang lonjakan harga komoditas sebagai imbas sanksi yang diterima Rusia dan musim laporan keuangan tahun 2021 yang akan mencapai puncaknya pada bulan ini.
Untuk bulan Maret, kami mempertahankan rekomendasi kami di 2 sektor, yaitu perbankan dan pertambangan batu bara,” ujar Martha.
Adapun dua sektor lainnya, yang dapat dicermati investor yakni pertambangan logam dan perkebunan. Sementara rekomendasi saham untuk Maret 2022 yakni, BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, ITMG, PTBA, ADRO, ADMR, ANTM, INCO, AALI dan LSIP.
Baca juga: Kinerja Mentereng, IHSG Diprediksi Bakal Tembus 7.400 Pada Akhir Tahun
“Penguatan harga komoditas terutama batu bara, nikel dan CPO membuat sahamnya menarik untuk dicermati, karena menjanjikan kinerja yang bagus di kuartal pertama tahun ini.
Sementara saham perbankan akan tetap menjadi penopang IHSG, didukung ekspektasi penyaluran kredit serta raihan laba yang tetap bertumbuh di tahun ini,” tambah Martha.
Di tahun 2021, IHSG berhasil menguat 10 persen year-on-year (yoy) dan ditutup di level 6.581.
Berdasarkan Research Report Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang dipublikasikan pada Desember 2021, target IHSG di akhir tahun 2022 di level 7.600. Ini artinya ada potensi penaikan 15,5 persen secara tahunan.
Target IHSG berdasarkan asumsi pertumbuhan laba bersih sebesar 18 persen yoy untuk tahun 2022 dan 10 persen yoy untuk tahun 2023.
Bursa Asia melemah pada perdagangan Jumat (11/3) pagi. Pukul 08.22 WIB, indeks Nikkei 225 turun 470,87 poin atau 1,83% ke 25.219,53, Hang Seng turun 430,23 poin atau 2,06% ke 20.460,03, Taiex turun 92,37 poin atau 0,53% ke 17.340,83, Kospi turun 25,36 poin atau 0,95% ke 2.654,96, ASX 200 turun 44,94 poin atau 0,63% ke 7.085,90, Straits Times turun 18,44 poin atau 0,57% ke 3.222,55 dan FTSE Malaysia turun 7,24 poin atau 0,46% ke 1.573,29.
Bursa Asia melemah menyusul penurunan Wall Street karena kenaikan angka inflasi AS ke level tertinggi dalam 40 tahun mendorong imbal hasil obligasi AS lebih tinggi dan meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih curam.
Bursa Asia Pasifik Jatuh
Mengutip Bloomberg, saham di Jepang dan Australia turun, dan bursa Hong Kong juga dibuka lebih lemah.