Ramadan dan Idul Fitri, Kementan Suplai 135 Ton Kedelai Untuk Pengrajin Tahu dan Tempe
Kementan menyuplai komoditas kedelai untuk pengrajin tahu tempe di sejumlah lokasi guna menjamin ketersediaan pangan selama bulan Ramadhan
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyuplai komoditas kedelai untuk pengrajin tahu tempe di sejumlah lokasi guna menjamin ketersediaan pangan selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri.
Suplai kedelai yang dilakukan Kementan ini bekerjasama dengan pelaku usaha yakni Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) dan PT Fisindo Kusuma Sejahtera (FKS) Multi Agro.
Kegiatan pendistribusian kedelai ini dilakukan di 11 lokasi dalam waktu yang bersamaan dengan jumlah kedelai sebanyak 135 ton yaitu DKI Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Garut, Pamanukan, Subang, Ciamis, Tasikmalaya dan Banjar.
Baca juga: Menakar Gizi dan Manfaat Konsumsi Tempe bagi Kesehatan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan Kementan bekerjasama dengan Akindo dan PT Fisindo Kusuma Sejahtera Multi Agro untuk memperlancar pendistribusian stok kedelai ke pengrajin tahu tempe dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
Dengan begitu, kerjasama ini untuk mendekatkan stok dengan konsumen, sehingga diharapkan pengrajin mampu mendapatkan kedelai dengan mudah dan harga tahu tempe selama bulan Ramadhan stabil.
Baca juga: Kementan Kenalkan Tanam Kedelai dan Jagung Sistem Methuk
"Kegiatan ini tentunya untuk memperlancar pendistribusian karena kita dekatkan kedelai dari petani dan pengrajin," ujar Mentan Syahrul dalam acara penyaluran kedelai di Toko Tani Center (TTI) Jakarta, Jumat (8/4/2022).
Mentan menegaskan upaya memfasilitasi ketersediaan bahan baku kedelai dengan konsumen ini diharapkan dapat menurunkan beban biaya produksi pangan.
Sasarannya adalah pengrajin tahu tempe, dimana bantuan berupa voucher atau keringanan harga dengan jumlah terbatas dan tidak terkait dengan program kedelai yang lain.
Kerjasama Kementan dengan Akindo dan FKS dalam penyediaan kedelai bagi pengrajin tahu tempe merupakan langkah kongkret Kementan dalam mendekatkan kedelai dengan pengguna.
"Saya harus menyampaikan terima kasih kepada perusahaan atau importir kedelai FKS dan Akindo yang telah mau bersama-sama Kementan untuk memfasilitasi kedelai langsung kepada pengrajin," pungkas Mentan Syahrul.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan (Dirjen TP) Suwandi mengatakan, harga kedelai dalam negeri saat ini cukup tinggi dan sangat menjanjikan untuk usaha tani kedelai, sehingga Kementan juga berupaya meningkatan produksi kedelai dalam negeri agar kebutuhan dalam negeri diharapkan mampu terpenuhi dari produksi sendiri.
"Stok kedelai yang ada akan kita bawa ke gudang TTI atau distributor untuk mendekati lokasi konsumen dan konsumen yakni pengrajin tahu/tempe dan lainnya akan membeli kedelai dari gudang tersebut," ujarnya di tempat yang sama.
Sebelumnya dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Kementan sempat mengungkapkan alasan produksi kedelai dalam negeri masih sangat lemah, sehingga tergantung pada impor.
Menurutnya, struktur harga yang ada saat ini tak menguntungkan bagi petani apabila mereka menanam kedelai.