Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wacana Penundaan Pemilu Memicu Ketegangan Politik yang Berdampak terhadap Kelangsungan Perdagangan

Wacana penundaan Pemilu 2024 justru memicu ketegangan politik yang justru berdampak negatif terhadap kelangsungan perdagangan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Wacana Penundaan Pemilu Memicu Ketegangan Politik yang Berdampak terhadap Kelangsungan Perdagangan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022). Dalam aksi tersebut para mahasiswa menyampaikan protes terhadap Pemerintah atas beberapa masalah yang terjadi di beberapa waktu terakhir, seperti kelangkaan bahan pokok, pemindahan Ibu Kota Negara, penundaan Pemilu 2024 serta perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi 3 periode. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai pernyataan Presiden Jokowi melarang menterinya bicara pemilu sudah tepat.

Menurutnya, hal ini menjadi sebuah ketegasan agar polemik penundaan pemilu tidak berlarut-larut.

"Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Penegasan dari Pak Jokowi memang sangat ditunggu untuk meredam kegaduhan sekarang ini," kata Piter kepada Tribun, Kamis (7/4/2022).

Dosen Perbanas Institute menegaskan penundaan pemilu tidak menjamin kondisi ekonomi RI akan lebih baik.

Sebaliknya, wacana penundaan Pemilu 2024 justru memicu ketegangan politik yang justru berdampak negatif terhadap kelangsungan perdagangan.

Piter menekankan ketegangan politik bisa datang dari pihak yang tidak setuju terhadap penundaan pemilu 2024 sehingga akan menggoyangkan pemerintahan.

Baca juga: Pertemuan Elite PAN Tak Bahas Reshuffle Kabinet, Saleh Daulay: Fokus Persiapan Pemilu 2024

Tekanan-tekanan tersebut akan menyebabkan ketidakpastian terhadap perekonomian RI.

Berita Rekomendasi

"Saya sudah berulang kali menyampaikan wacana penundaan pemilu akan memicu kegaduhan dan ujungnya merugikan Pak Jokowi sendiri," ungkap Piter.

Ia menyebut ketidakpastian sangat erat kaitannya dengan tingkat kepercayaan dari investor.

Sudah barang tentu, menjadi tantangan pemerintah dalam mengejar target investasi sebesar Rp 1.200 triliun pada 2022.

"Para investor itu sangat membutuhkan kondisi politik yang tenang dan damai. Kalau dipenuhi ketidakpastian, mereka yang akan bangun pabrik bisa jadi menunda dulu bangun pabriknya, wait and see," ujarnya.

Tekanan Terhadap Rupiah

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan beruntung isu penundaan pemilu 2024 tidak berpengaruh besar ke pelemahan rupiah.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis lima poin ke level Rp 14.364 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot, Kamis (7/4/2022).

Ariston menyebut pelemahan terjadi lebih akibat sentimen eksternal.

"Dini hari tadi notulen Rapat Bank Sentral AS yang terakhir menunjukkan bahwa para anggota the Fed mendukung kebijakan pengetatan yang lebih agresif untuk memerangi kenaikan inflasi yang sudah terlalu tinggi di AS," tutur Ariston.

Ariston menuturkan pengetatan moneter akan memicu pengurangan likuiditas dollar di pasar.

"Pengurangan likuiditas ini yang akhirnya membuat penguatan dollar AS terhadap mata uang lain termasuk rupiah," imbuhnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas