Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dorong Hilirisasi, Perbankan Dukung Industri Pengolahan Nikel CNI Group

Pemerintah berkomitmen untuk mendorong dan mempercepat hilirisasi industri nikel di Indonesia agar menghasilkan nilai tambah

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dorong Hilirisasi, Perbankan Dukung Industri Pengolahan Nikel CNI Group
Istimewa
Acara Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Smelter PT Ceria Metalindo Prima (CMP) yang digelar di kantor Kementerian ESDM, Senin (11/4/2022).  

Selain didukung ketersediaan bahan mentah nikel dari Iokasi tambang sendiri, WIUP CNI Group juga memiliki Terminal Khusus (Tersus) yang berada di pesisir pantai.

"Smelter yang dikembangkan oleh CNI Group ini, Ketika selesai akan memiliki kapasitas total sekitar 100,000 ton Nickel dan lebih dari 4,000 ton Cobalt setiap tahunnya," ungkap Derian.

Rinciannya terdiri dari 252,000 ton output dari Rectangular RKEF dalam bentuk Ferronickel dengan kandungan 22% Nickel di dalamnya dan dari pengolahan HPAL akan menghasilkan output 103,000 ton dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang di dalamnya terkandung 40,000 ton Nickel dan lebih dari 4,000 ton Cobalt.

Produk ferronickel ini dapat diolah lebih Ianjut untuk memproduksi Stainless Steel dan produk turunannya (consuming needs). Adapun Nickel Matte dan Nickel Sulfide dapat digunakan untuk memproduksi bahan baku baterai.

Sementara teknologi HPAL akan memproduksi MHP yang dapat diolah lebih Ianjut menjadi Prekursor Baterai Cathode dan Anode.

Derian menuturkan, pembangunan smelter Laterit Rectangular RKEF dan HPAL CNI Group melibatkan ENFI, BUMN China sebagai desainer engineering dan juga BUMN Indonesia yang memiliki reputasi global di bidang teknologi pengolahan bijih nikel, sebagai kontraktor EPC, yaitu PT PP (Persero) Tbk.

Sementara untuk pasokan tenaga listrik smelter, saat ini telah terbangun gardu induk PLN di Wolo yang sudah energized memasok daya listrik sebesar 350 MW, dan selanjutnya akan dilakukan ekspansi tambahan kapasitas sebesar 350 MW sehingga totalnya menjadi 700 MW.

Berita Rekomendasi

"Kami yakin, kehadiran investasi CNI Group ini pada saatnya akan memberikan multiplier effect untuk ekonomi regional Sulawesi Tenggara bahkan secara nasional mengingat kegiatan konstruksi dan operasional CNI Group akan membutuhkan lebih dari 5,000 tenaga kerja dan dukungan suplai logistik barang dan jasa," imbuh Derian. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas