Saham GOTO Naik 13 Persen di Perdagangan Perdana, Simak Rekomendasi Analis
Harga saham GOTO sempat menyentuh level tertinggi di Rp 416 per saham pada pembukaan perdagangan sebelum mempersempit kenaikan.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 13,02 persen ke Rp 382 per saham pada perdagangan perdana, Senin (11/4/2022).
Harga saham GOTO sempat menyentuh level tertinggi di Rp 416 per saham pada pembukaan perdagangan sebelum mempersempit kenaikan.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya memprediksi, harga saham GOTO akan terkoreksi lebih dulu dalam jangka pendek seiring dengan sentimen pasar global yang sedang dalam tren penurunan. Sementara Cheryl melihat saat ini saham GOTO menarik untuk investasi jangka menengah hingga panjang.
Baca juga: Usai Menguat, Saham GOTO Diprediksi Bergerak Mendatar Pekan Ini
Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy dalam riset menyebut, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dengan ekosistem digital terintegrasinya merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia menurut nilai total transaksi bruto atau gross transaction value (GTV).
Dia memproyeksikan GOTO dapat terus meningkatkan pangsa pasar setiap lini bisnis dan bisa membukukan nilai total transaksi Rp 1,077 triliun dan Rp 20,5 triliun untuk nilai pendapatan bersih pada tahun 2024.
Baca juga: GOTO Melantai di Bursa, Airlangga: IPO GOTO Setara 2,8 Persen dari PDB, Masuk 4 Besar Market Cap
Pertumbuhan GOTO ke depannya didorong oleh adanya akselerasi digital, dibarengi dengan permintaan layanan digital berkembang lebih banyak lagi, serta populasi usia rata-rata yang paham teknologi.
Jimmy memandang GOTO dapat memberikan pertumbuhan top line yang lebih tinggi dari setiap pilar bisnisnya. Jika dilihat dari EBITDA, ia memprediksi memang masih akan menanggung kerugian bersih sebesar Rp 22,6 triliun pada tahun 2024. Meski demikian, ia bilang, GOTO terlihat membukukan penurunan kerugian yang stabil dan berkelanjutan.
Pada sembilan bulan pertama tahun 2021, rugi bersih GOTO tercatat Rp 11,57 triliun. Kerugian ini meningkat 11,03% dibanding rugi Rp 10,42 triliun per September 2020.
Pada tahun 2018, GOTO membukukan rugi bersih sebesar Rp 11,24 triliun. Rugi bersih GOTO melesat menjadi Rp 22,76 triliun pada 2019. Setahun kemudian, GOTO berhasil memangkas kerugian bersihnya menjadi Rp 14,20 triliun di akhir tahun 2020.
Jimmy mengungkapkan, GOTO memiliki kemampuan untuk bertumbuh di atas rata-rata industri, berkat sinergi ekosistem yang dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus menurunkan biaya akuisisi pelanggan di masa depan.
Jimmy merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga di Rp 436 per saham.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Naik 13% di Perdagangan Perdana, Ini Rekomendasi Saham GOTO