Kebijakan Lepas Masker Dinilai Tak Berdampak Signifikan Terhadap Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan
Anggota Dewan Pembina APPBI Alexander Stefanus Ridwan belum terlalu optimis dengan efek kebijakan lepas masker
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alexander Stefanus Ridwan belum terlalu optimis dengan efek kebijakan lepas masker di kondisi tertentu.
Sebab, kebijakan itu hanya berlaku di luar ruangan, tidak di pusat perbelanjaan atau mal, sehingga protokol kesehatan masih tetap saat ini.
"Jadi, kita tetap saja pakai PeduliLindungi, tetap pakai masker, saya kira belum berubah, hanya yang di luar," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Aturan Warga Diizinkan Copot Masker di Ruang Terbuka Perlu Dibarengi dengan Peningkatan Tes Covid-19
Selanjutnya, menurut dia kebijakan lepas masker seharusnya memang bertahap, agar tidak menimbulkan lonjakan kasus Covid-19 lagi seperti di China.
"Saya kira perlu pelan-pelan dan hati-hati, jangan ceroboh seperti di China muncul lagi. Namun, kalau lepas masker di luar memang tidak terlalu berbahaya," kata Stefanus.
Kendati demikian, lepas masker dapat memberikan efek psikologis ke masyarakat agar bisa leluasa melakukan kegiatan di luar rumah, tapi dampaknya belum signifikan ke pusat perbelanjaan.
Baca juga: Kebijakan Pelonggaran Masker di Luar Ruangan: Kata Jokowi, Menkes, dan Tanggapan IDI
"Ada pengaruh efek psikologis, bahwa virus Covid-19 sudah ditanggulani, orang lebih berani ke luar, kalau yang takut dikit bisa pakai masker. Dampaknya ke pusat perbelanjaan belum signifikan, walaupun sudah lumayan ada peningkatan traffic saat Ramadan dan Lebaran," pungkasnya.