Dana Kelolaan Industri Reksadana Syariah Alami Penurunan, Ini Sebabnya
investor umum cenderung mengutamakan kinerja dari sebuah reksadana, alih-alih apakah jenisnya konvensional atau syariah,
Editor: Hendra Gunawan
Selain itu, anggapan bahwa reksadana syariah hanya sebatas untuk investor muslim juga membatasi minat terhadap produknya. Padahal, reksadana syariah terbuka untuk investor umum.
Belum lagi, investor umum cenderung mengutamakan kinerja dari sebuah reksadana, alih-alih apakah jenisnya konvensional atau syariah,
“Sepanjang reksadana syariah kinerjanya bisa baik dan di atas rata-rata reksadana lain, maka dengan sendirinya akan dapat menarik minat investasi masyarakat terhadap produk ini,” imbuh Wawan.
Sementara Direktur Syariah Unit Eastspring Investment Rian Wisnu Murti menambahkan, kendala untuk perkembangan industri reksadana syariah adalah masih rendahnya literasi dan inklusi terkait reksadana syariah.
Baca juga: Reksadana Jenis EFT Dinilai Cocok untuk Investasi di Awal 2022
Ia menilai, masyarakat muslim yang merupakan target market utama reksadana ini justru masih lebih nyaman berinvestasi di emas atau tabungan, alih-alih ke reksadana misalnya.
Kendala lainnya datang dari keberadaan aset di pasar modal syariah yang masih sangat minim untuk kondisi saat ini.
Ia bilang, saham sektor perbankan atau finansial syariah masih sangat terbatas jumlahnya, tertinggal jauh jika dibandingkan dengan saham perbankan dan finansial yang konvensional.
“Jadi dampaknya ketika market tengah reli naik didorong saham-saham konvensional, kinerja reksadana syariah akan cenderung tertinggal karena aset pendorongnya yang masih sangat terbatas,” jelas Rian.
Oleh karena itu, Rian berharap ke depannya akan semakin banyak saham-saham syariah yang bisa jadi pilihan bagi produk reksadana syariah.
Hal ini diharapkan bisa mendorong kinerja reksadana syariah bisa jauh lebih baik.
Namun di satu sisi, Rian juga melihat aturan yang memperbolehkan reksadana saham syariah untuk berinvestasi 100 % pada saham global juga bisa memberikan fleksibilitas dan diversifikasi bagi para investor.
Walaupun, dari sisi risiko akan jauh lebih besar karena terekspose risiko dan politik global.
Dari sisi kinerja, Wawan meyakini kinerja reksadana syariah secara umum pada tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu, khususnya untuk yang berbasis saham.
Dia menambahkan, ada tantangan untuk produk reksadana saham syariah karena tidak bisa masuk ke saham bank konvensional.