Indonesia Jadi Negara Industri Baterai Mobil, Menteri Bahlil: Banyak Negara yang Tidak Rela
Presiden yakin kehadiran berbagai industri raksasa di KITB akan membawa dampak baik bagi penyediaan lapangan pekerjaan.
Editor: Hendra Gunawan
![Indonesia Jadi Negara Industri Baterai Mobil, Menteri Bahlil: Banyak Negara yang Tidak Rela](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-ke-kawasan-industri-batang.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Banyak negara yang disebut tidak rela Indonesia menjadi negara industri, apalagi industri baterai kendaraan listrik yang disebut sebagai industri masa depan berprospek cerah.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, produsen kendaraan listrik dari berbagai negara, seperti Hyundai telah memilih Indonesia sebagai tempat untuk berproduksi.
Hyundai memilih Kawasan Industri Terintegrasi (KIT) Batang, di Jawa Tengah, sebagai tempat berdirinya pabrik otomotif asal Korea Selatan tersebut.
Baca juga: Harga Kendaraan Listrik Bisa Murah, Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Konsorsium LG-BUMN di Batang
"Sejak perintah bapak presiden kepada kami di akhir 2019, untuk bagaimana membangun ekosistem EV baterai maka langkah-langkah komprehensif dan terukur telah kita lakukan dengan Hyundai.
Mobil listrik sudah berdiri dan berproduksi," kata dia kepada Presiden Joko Widodo yang hadir dalam acara Seremoni Implementasi Rencana Tahap II Industri Baterai Listrik Terintegrasi di KIT Batang, ditayangkan secara virtual, Rabu (8/6/2022).
"Kemudian, baterai (listrik). Baterai ini godaannya banyak bapak presiden.
![Hyundai Accent hybrid 2019](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/accent-hybrid-2019.jpg)
Kelihatannya negara-negara tetangga kita sebagian belum ikhlas kalau Indonesia ini menjadi negara industrialis baterai mobil karena banyak sekali pencak silatnya," sambung Bahlil.
Selanjutnya dalam laporan Bahlil ke presiden memaparkan bahwa Pemerintah Korea Selatan dan LG telah bersepakat sejak 2020 untuk membangun ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia.
Perusahaan LG Energy Solutions sendiri dalam tahap kedua berinvestasi sebesar 9,8 miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Toyota Kenalkan Sistem Penyimpanan Energi Berbasis Teknologi Baterai EV
"Namun yang perlu kami sampaikan kepada bapak presiden bahwa deal bisnis ini sangat transparan melibatkan BUMN melibatkan BPKP jadi kita pingin untuk meletakkan sebuah kerangka yang benar," ujarnya.
Menurut perhitungan Kementerian Investasi, dengan nilai investasi LG sebesar 9,8 miliar dollar AS ke Tanah Air, maka akan menyerap tenaga kerja sebesar 20.000 orang.
"Yang berikut adalah dampak ekonominya setiap tahun bapak presiden sebesar 5,6 miliar dollar AS dari total investasi Rp 9,8 miliar dollar AS.
Dengan total lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 20.000 lapangan pekerjaan khusus untuk pabrik baterai mobil bukan untuk kawasan ini. Kolaborasi LG dengan UMKM jalan juga dengan pengusaha daerah jalan juga," ucapnya.
Diresmikan Presiden
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.