Konsolidasi BSI dan UUS BTN Gairahkan Industri Keuangan Syariah
DPR mendukung upaya pemerintah mendorong PT Bank Syariah Indonesia Tbk mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero).
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Dari total nilai tersebut, Industri makanan dan minuman halal menyedot porsi terbanyak yaitu senilai Rp2.088 triliun disusul aset keuangan syariah senilai Rp1.438 triliun.
Baca juga: Forbes Tempatkan BSI ke Jajaran 5 Bank Terbaik Indonesia
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak sepakat bahwa penyatuan seluruh bank syariah BUMN dalam satu atap akan melahirkan kekuatan baru bagi industri.
Dia berharap konsolidasi akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Amin pun mendukung langkah pemerintah asalkan BSI dapat berkomitmen untuk memperbesar pembiayaan kepada UMKM.
Menurutnya sejauh ini penyaluran pembiayaan dari bank syariah untuk sektor tersebut masih tergolong kecil.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pembiayaan dari bank umum syariah dan UUS kepada UMKM per Februari 2022 Rp78,59 triliun, naik 11,5 persen secara tahunan (yoy).
Jumlah ini berkontribusi sebesar 19,1 persen dari total pembiayaan syariah.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mengatakan akuisisi BTN Syariah oleh BSI sesuai dengan tren saat ini, di mana bank-bank sudah harus melakukan konsolidasi.
"Skenario ambil alih BTN syariah juga diharapkan dapat membuat pasar syariah ke depan semakin berkembang. Oleh sebab itu saya mengimbau, akuisisi ini harus bisa dilakukan dengan lancar, dan sesuai GCG (Good Corporate Governance)," ujar Fathan.
Dirinya menilai, langkah tersebut juga perlu dilakukan guna memperkuat kapasitas BSI di kancah global.
“Saya juga melihat upaya BSI ini bisa mendorong rencana BSI yang mau menjadi bank 10 besar bank syariah di dunia," jelas Fathan.