Lima Hari Melemah, Kini Saham GOTO Ambruk Sentuh Level Terendah
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam lima hari perdagangan sejak Selasa (28/6) hingga hari ini terus mengalami pelemahan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Sektor barang konsumsi primer merosot 2,66 persen . Sektor keuangan terjerembap 2,58 persen . Sektor barang baku melorot 1,83 persen . Sektor properti dan real estat turun 1,78 persen .
Sektor barang konsumsi nonprimer turun 1,66 persen. Sektor kesehatan tergerus 1,47 persen . Sektor infrastruktur melemah 1,20 persen. Sektor perindustrian melemah 1,13 persen . Sektor energi turun 0,46 persen .
Saat IHSG terjun, total volume transaksi bursa mencapai 19,22 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,97 triliun. Sebanyak 460 saham turun harga. Hanya 109 saham yang menguat dan 119 saham flat.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 2,13 persen
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 1,87 %
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) 1,84 %
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) -6,49 %
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) -6,45 %
PT XL Axiata Tbk (EXCL) -6,25 %
Berdasarkan data RTI, IHSG turun 5,37 persen dalam lima hari perdagangan terakhir. IHSG melemah 6,45 persen dalam sebulan terakhir. Pelemahan baru-baru ini menyebabkan return IHSG tergerus menjadi hanya 0,88 persen sejak awal tahun.
Pakar ITB: Investasi Telkomsel di GoTo Harus Jadi Contoh Bagi BUMN Lain
Assistant Professor Entrepreneurship and Technology Management Interest Group SBM ITB Dina Dellyana mengatakan aksi korporasi Telkomsel menanamkan investasi di GoTo sangat tepat.
Menurutnya, hal itu karena kedua belah pihak memiliki expertise dan sumber daya yang saling melengkapi hingga mempercepat pertumbuhan keduanya.
“Investasi telkomsel di GoTo harus menjadi contoh bagi para BUMN lainnya untuk dapat memenangkan pasar dalam negeri dengan investasi pada startup dalam negeri. Jika Telkomsel tidak investasi di GoTo maka itu opportunity lost,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/6/2022).
Dina menyampaikan keberpihakan nasional terhadap bisnis startup lokal mesti didukung demi masa depan ekonomi digital.
Terlebih Indonesia adalah pasar digital yang sangat besar dan paling menjanjikan saat ini.