KA Lokal Relasi Merak-Rangkasbitung Tabrak Odong-odong, Ini Tanggapan KAI Commuter
Kereta lokal tabrak odong-odong di banten. KAI Commuter sangat menyesalkan kejadian ini dan turut berbela sungkawa atas jatuhnya korban
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kereta Api (KA) Lokal relasi Merak-Rangkasbitung menabrak sebuah odong-odong di jalur perlintasan Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang pada Selasa (26/7/2022).
KAI Commuter mengkonfirmasi, bahwa KA Lokal Merak ini tertemper sebuah kendaraan sekitar pukul 11.12 WIB di KM 101+5/6 antara Stasiun Walantaka dan Cikeusal.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, KAI Commuter bersama dengan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 1 Jakarta bersama kepolisian setempat fokus untuk melakukan evakuasi korban.
Baca juga: Kereta Api Tabrak Odong-odong di Banten, Suara Musik Diduga Sebabkan Sopir Tak Dengar Peringatan
Anne menjelaskan, KAI Commuter sangat menyesalkan kejadian ini dan turut berbela sungkawa kepada korban dan keluarga korban.
“Kami berharap pihak kepolisian dapat menindaklanjuti kejadian ini agar tidak terulang lagi karena sangat membahayakan nyawa warga ataupun pengguna kereta, Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian,” kata Anne, Selasa (27/7/2022).
Baca juga: Ini Identitas 9 Korban Tewas Kecelakaan Kereta Api Tabrak Odong-Odong di Serang Banten
Ia juga mengungkapkan permohonan maaf, atas adanya kendala perjalanan KA Lokal Merak relasi Merak-Rangkasbitung yang terjadi pada Selasa.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan KA Lokal yang melibatkan kendaraan roda empat tersebut dilaporkan memakan korban jiwa sebanyak sembilan orang.
Baca juga: Kereta Api Tabrak Odong-odong di Banten, 3 Anak-anak dan 6 Ibu-ibu Tewas, Sopir Selamat
Kapolsek Kragilan Kompol Yudhi Wahyu membenarkan, adanya insiden tabrakan yang melibatkan KA Lokal dan juga kendaraan odong-odong.
Kompol Yudhi mengungkapkan, satu odong-odong melintas rel KA tanpa memperhatikan kanan dan kiri.
“Saat kepala atau bagian depan odong-odong sudah melewati jalur perlintasan, buntut belakang masih berada di atas jalur perlintasan dan akhirnya tertabrak,” kata Kompol Yudhi.