Ekspektasi Inflasi Korea Selatan Bulan Juli Sentuh Level Tertinggi dalam Dua Dekade
Berdasar survei Bank of Korea (BoK) bulan Juli 2022, warga Korea Selatan memperkirakan inflasi rata-rata mencapai 4,7 persen dalam 12 bulan ke depan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Ekspektasi inflasi konsumen Korea Selatan di bulan Juli mencapai level tertinggi dalam setidaknya 20 tahun.
Kepercayaan masyarakat Korea Selatan terhadap prospek ekonomi mencapai level terendah hampir dua tahun.
Survei Bank of Korea (BoK) bulan Juli 2022 mendapati temuan, warga Korea Selatan memperkirakan inflasi rata-rata mencapai 4,7 persen dalam 12 bulan ke depan.
Angka ini naik cepat dari 3,9 persen pada survei sebelumnya dan mencapai tertinggi sejak rilis data yang dimulai pada Februari 2002.
Dikutip dari Reuters, Rabu (27/7/2022) survei yang sama menunjukkan indeks yang mengukur bagaimana warga Korea Selatan menilai kondisi ekonomi dan standar hidup masa depan turun menjadi 86,0 pada Juli dari yang sebelumnya 96,4 pada Juni.
Angka ini merupakan level terendah sejak September 2020 dan mencetak penurunan terbesar sejak Maret 2020.
Baca juga: Inflasi Korea Selatan Cetak Rekor Tertinggi Dalam Kurun Waktu 24 Tahun Terakhir
Para ekonom mengatakan, survei tersebut menggarisbawahi dilema yang semakin dalam bagi para pembuat kebijakan untuk memerangi inflasi yang masih tinggi sembari menjaga ekonomi yang mendingin.
"Temuan ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi akan mulai kehilangan momentum mulai akhir tahun ini dan bahwa fokus pembuat kebijakan dapat secara bertahap bergerak ke arah mendukung ekonomi mulai tahun depan," kata Park Yoon-min, analis di Kyobo Securities.
BoK telah menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 50 basis poin yang belum pernah terjadi sebelumnya di bulan ini.
Baca juga: Laju CPI Makin Tak Terkendali, Inflasi Korea Selatan Menduduki Puncak Tertinggi
Gubernur Bank of Korea, Rhee Chang-yong mengatakan bahwa kenaikan inflasi tetap menjadi prioritas utama bank dan dia akan mencoba untuk menghindari kenaikan inflasi lebih lanjut ke depan.
Hasil survei datang sehari setelah perkiraan bank sentral menunjukkan pengeluaran konsumen yang terpendam dan anggaran tambahan yang besar telah membantu pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang secara tak terduga meningkat pada kuartal kedua.
Di sisi lain, pengeluaran rumah tangga naik tajam hingga 3,0 persen pada periode April hingga Juni, dari kerugian yang berkisar 0,5 persen pada kuartal sebelumnya, mengikuti penghapusan hampir semua pembatasan Covid-19 pada April, yang menunjukkan bahwa laju pertumbuhan tidak mungkin berlanjut.
Lebih dari 2.400 rumah tangga telah berpartisipasi dalam survei dari 11 hingga 18 Juli.