Rusia Cekik Aliran Gas Lebih Kecil Lagi Setelah Uni Eropa Kampanyekan Penghematan Energi
Gazprom awal pekan ini mengurangi kapasitas aliran pipa Nord Stream 1 menjadi hanya seperlima dari kapasitas maksimumnya.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Rusia memperkecil aliran gas ke Eropa pada Rabu (27/7/2022) kemarin ditandai oleh langkah perusahaan migas Rusia Gazprom awal pekan ini dengan mengurangi kapasitas aliran pipa Nord Stream 1 menjadi hanya seperlima dari kapasitas maksimumnya.
Dilansir dari Reuters, Kamis (28/7/2022) Nord Stream 1 menyumbang sekitar sepertiga dari semua ekspor gas Rusia ke Eropa.
Selasa (26/7) lalu, negara-negara Uni Eropa telah menyetujui rencana darurat untuk mengekang permintaan gas setelah mencapai kesepakatan kompromi untuk membatasi pemotongan bagi beberapa negara Eropa, berharap konsumsi yang lebih rendah akan mengurangi dampak jika Moskow menghentikan total pasokan gasnya.
Rencana tersebut menyoroti kekhawatiran bahwa negara-negara Eropa tidak akan dapat memenuhi tujuan untuk mengisi ulang penyimpanan dan menjaga warganya tetap hangat selama musim dingin.
Analis Royal Bank of Canada mengatakan bahwa rencana itu dapat membantu Eropa melewati musim dingin, asalkan aliran gas dari Rusia berada pada kapasitas 20 hingga 50 persen.
Baca juga: Uni Eropa Mulai Kewalahan Hadapi Pemotongan Gas Rusia, Batasi Konsumsi Demi Pasokan Musim Dingin
Moskow menyalahkan kembalinya turbin yang sedang dalam pemeliharaan dan sanksi Barat atas pengurangan pasokan, sedangkan Brussel menuduh Rusia menggunakan energi sebagai senjata untuk memeras blok tersebut.
Wakil CEO Gazprom Vitaly Markelov mengatakan, perusahaan masih belum menerima turbin Siemens yang digunakan di stasiun kompresor Portovaya Nord Stream 1 yang telah menjalani pemeliharaan di Kanada.
Baca juga: Pasokan Gas Rusia Dipangkas, Harga Minyak Langsung Melambung
Markelov menambahkan, ada risiko sanksi yang terkait dengan mesin, sementara Siemens Energy mengatakan Gazprom perlu memberikan dokumen bea cukai untuk membawa turbin kembali ke Rusia.
Rabu (27/7/2022) kemarin aliran gas melalui Nord Stream 1 turun menjadi 14,4 juta kWh/h dari yang sebelumnya sekitar 28 juta kWh/h. Penurunan terjadi kurang dari seminggu setelah pipa dioperasikan kembali.
Politisi Eropa telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia dapat menghentikan aliran gas sepenuhnya musim dingin ini, yang akan mendorong Jerman ke dalam resesi dan membuat harga konsumen melonjak lebih jauh.
Baca juga: Spanyol Enggan Dukung Proposal Pemangkasan Impor Gas Rusia Oleh Uni Eropa
Sementara itu, Jerman yang merupakan importir terbesar gas Rusia, sangat terpukul oleh pengurangan pasokan sejak pertengahan Juni.
Italia yang 40 persen gasnya dipasok dari Rusia, akan menghadapi krisis pasokan gas pada akhir musim dingin mendatang jika Rusia benar-benar menghentikan pasokannya.
Perusahaan energi Uniper dan Eni sama-sama mengatakan bahwa mereka menerima lebih sedikit gas dari Gazprom, dibandingkan dalam beberapa hari terakhir.
Saat ini, Jerman berada di Fase 2 dari rencana gas darurat tiga tahap, dengan fase terakhir yang dimulai setelah penjatahan tidak lagi dapat dihindari.