Kisah Sukses Jumirah Ciptakan Batik Tulis Sragen: Karyanya Dipakai SBY dan Tembus Pasar Ekspor
Berbekal keuletan dan semangat pantang menyerah, Jumirah sukses membesarkan ujsaha batik tulis Murni Asih hingga menembus pasar ekspor.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menparekraf Sandiaga Uno mampir di booth Batik Murni Asih salah satu peserta Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 diselengarakan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, belum lama ini.
Sandiaga dibuat kagum dan bangga melihat produk kain motif batik tulis lokal asal Sragen yang diproduksi Jumirah yang mampu menciptakan batik tulis dan mampu memasarkan ke luar daerah.
Batik tulis Murni Asih sudah dipakai mantan Presiden RI Susilo Bambanga Yudhoyono dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) saat Pemilu 2019 silam.
Batik Tulis Sragenyang digunakan SBY bermotif parang /motif pakem gambar batik burung merak dan batik cendrawsih. Sedangkan Agus Yuhdoyono pernah memakai versi warna biru motif burung dengan kain pola warna Demokrat.
"Batik adalah kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat bernama canting sehingga di atas kain tersebut terdapat lukisan bernilai seni tinggi. Batik merupakan barisan titik yang menjadi satu dan memiliki makna," kata Jumirah, sang owner.
Dia mulai merintis usaha batiknya sejak 10 tahun lalu.
Sejak gadis dia sudah dekat dengan dunia batik, dia tinggal di desa wisata batik di Desa Pungsari Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Baca juga: Resepsi Pernikahan, Mutiara Baswedan dan Ali Saleh Pakai Kebaya, Surjan, dan Kain Batik Sido Asih
Jumirah dan suami memulai usaha di Pusat Grosir Batik Thamrin City Jakarta Pusat untuk berjualan batik.
"Awalnya saya memulai usaha kain batik karena banyak pengrajin batik di desa yang kesulitan menjual hasil prosuksi dan dari sales yang nakal, banyak gagal bayar mengakibatkan banyak pengrajin yang rugi," ujarnya.
"Dari situ saya membantu menjualkan produk2 para perajin batik di Sragen ke Jakarta Akhir saya bangun kepercayaan perajin batik," kata Mira dalam keterangannya, Jumat (5/8/2022).
Dia memproduksi batik handprint prosesnya manual tanpa menggunakan mesin.
Baca juga: Cerita Shiroshima, Brand Batik Tulis Karya Warga Kulon Progo yang Sukses Tembus Paris Bersama Shopee
"Proses hampir mirip seperti sablon cuma prosesnya lebih lama karena harus di kasih uap panas, di cuci dan rendam selama 24 jam di jemur dibawah sinar matahari. Proses pengerjaannya kurang lebih satu minggu," katanya.
"Kalau batik tulis pembuatannya manual dari menggambar di kain, pewarnaan yang berkali-kali. Kain batik yang direbus. Proses pengerjaan bisa sebulan sampe setahun, tergantung motif design dan proses pewarnaannya. Halus atau tidaknya kwalitas batik tersebut," tuturnya.
Jumirah juga memproduksi kain batik tulis kombinasi handprint. Dia juga mengedukasi masyarakat bisa melihat secara langsung perbedaan kwalitas batik tulis, batik handprint, batik cap, batik kombinasi, batik printing.
Baca juga: Perajin Batik Dituntut Beradaptasi dengan Perkembangan Mode dan Zaman
Usaha batiknya kini terus berkembang, bahkan dalam sehari Jumirah mampu memproduksi di atas 500 lembar kain batik, dengan puluhan orang pengrajin dan sudah dipasarkan ke berbagai daerah.
Dia kini mengelola 10 toko di kawasan pusat grosir kain dengan Brand Batik Murni Asih Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Batik Murni saat ini lolos dari proses kurasi ketat juga menjadi Mitra binaan PT. Pertamina, aktif Assosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia, serta ikut dalam kegiatan dari kemenparekraf seperti AKI, Planogram kemenparekraf.