Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wall Street Melambung Usai Inflasi Amerika Serikat di Bulan Juli Melandai

Perdagangan Rabu kemarin menjadi kenaikan harian terbesar untuk Nasdaq dan S&P 500 dalam dua minggu terakhir

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Wall Street Melambung Usai Inflasi Amerika Serikat di Bulan Juli Melandai
680 NEWS
Wall Street ditutup naik pada sesi perdagangan Rabu (10/8/2022), setelah inflasi Amerika Serikat (AS) pada bulan Juli melambat 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Wall Street ditutup naik pada sesi perdagangan Rabu (10/8/2022), setelah inflasi Amerika Serikat (AS) pada bulan Juli melambat.

Harga bensin yang turun tajam membantu indeks harga konsumen (CPI) AS di bulan Juli mencapai 8,5 persen, turun dari kenaikan sebesar 9,1 persen di bulan Juni yang merupakan rekor terbesar dalam empat dekade.

Dikutip dari Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) bertambah 535,1 poin atau 1,63 persen menjadi 33.309,51. Sedangkan indeks S&P 500 melejit 2,13 persen atau 87,77 poin menjadi 4.210,24. Indeks Nasdaq Composite naik 360,88 poin atau 2,89 persen menjadi 12.845,81.

Baca juga: Saham Wall Street Berjatuhan Jelang Pengumuman The Fed

Perdagangan Rabu kemarin menjadi kenaikan harian terbesar untuk Nasdaq dan S&P 500 dalam dua minggu terakhir, sementara untuk DJI menjadi kenaikan harian terbesar dalam tiga minggu terakhir.

"(Inflasi) 8,5 persen masih sangat tinggi, tetapi ada optimisme bahwa mungkin Juni adalah puncaknya," kata wakil presiden perdagangan dan derivatif Charles Schwab, Randy Frederick.

Frederick menambahkan, data indeks harga produsen (PPI) AS bulan Juli yang akan dirilis Kamis (11/8/2022) ini, dan data tenaga kerja AS yang akan dirilis September dapat mengubah arah Federal Reserve (The Fed) dalam menetapkan kebijakannya.

The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak bulan Maret lalu, meskipun ada kekhawatiran mengenai kenaikan tajam pada biaya pinjaman dapat mendorong ekonomi AS ke jurang resesi.

BERITA TERKAIT

Setelah awal yang sulit tahun ini, indeks S&P 500 naik hampir 15 persen dari rekor terendahnya pada pertengahan Juni, sebagian besar dipicu oleh ekspektasi bahwa The Fed akan kurang hawkish daripada yang diantisipasi sebelumnya dalam upayanya untuk mencapai "soft landing" bagi ekonomi AS karena berjuang untuk mengekang inflasi.

Namun indeks S&P 500 berada 12 persen di bawah level tertingginya sepanjang masa di bulan Januari, setelah berada di pasar bearish sejak saat itu.

Indeks Volatilitas CBOE, pengukur ketakutan Wall Street, turun di bawah level 20,00, ditutup pada level terendah dalam empat bulan terakhir.

Saham teknologi, yang valuasinya rentan terhadap kenaikan imbal hasil obligasi, naik setelah imbal hasil Treasury AS turun tajam. Saham raksasa teknologi Apple Inc, Alphabet Inc, Amazon.com Inc, dan Microsoft Corp masing-masing naik lebih dari 2 persen.

Baca juga: Wall Street Merah, Imbas Pengetatan Pasokan Minyak Mentah hingga Melambatnya Produksi Manufaktur AS

Saham perbankan yang sensitif terhadap ekonomi juga meningkat 2,7 persen, dengan saham Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley masing-masing naik sekitar 3 persen.

"Perbankan berkinerja buruk dan sekarang mendapatkan tawaran," kata anggota pengelola Great Hill Capital LLC, Thomas Hayes.

Saham Tesla Inc naik 3,9 persen, setelah Elon Musk menjual saham perusahaan ini senilai 6,9 miliar dolar AS untuk membiayai kesepakatan potensial pembelian Twitter Inc, jika ia kalah dalam pertempuran hukum dengan perusahaan media sosial tersebut. Sementara saham Twitter naik 3,7 persen.

Saham Meta Platform Inc melambung 5,8 persen setelah perusahaan ini pada Selasa (9/8/2022) kemarin mengatakan telah mengumpulkan 10 miliar dolar AS dalam penawaran obligasi pertamanya.

Volume perdagangan di bursa AS adalah 11,33 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,98 miliar saham untuk sesi penuh selama perdagangan 20 hari terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas