Nilai Keekonomiannya Rp 17.200/Liter, Kira-kira Berapa Harga Pertalite Akan Dinaikkan?
Pemerintah RI hingga kini belum menyesuaikan harga BBM bersubsidi. Berapa kenaikannya juga belum ketahuan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah RI hingga kini belum menyesuaikan harga BBM bersubsidi. Berapa kenaikannya juga belum ketahuan.
Padahal anggaran subsidi energi mulai menyusut, diperkirakan pada September 2022 kuota subsidi untuk Pertalite telah habis, sedangkan subsidi solar habis sebulan kemudian.
Sementara harga keekonomian BBM bersubsidi pun sudah jauh dari harga BBM bersubsidi yang ada di lapangan.
Berdasar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saat ini harga keekonomian khususnya Pertalite mencapai Rp 17.200 per liter.
Besaran ini jauh melampaui harga jual Pertalite saat ini yang dipatok sebesar Rp 7.650 per liter.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengungkapkan kondisi saat ini memberikan tekanan pada APBN pemerintah.
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga Pertalite dan Solar, BEM SI: Selesaikan Dulu Masalah Subsidi Tak Tepat Sasaran
"Jadi ini yang dihadapi pemerintah. Pemerintah berusaha menahan, tapi sejauh mana bisa ditahan," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (26/8/2022).
Arifin menjelaskan, saat ini pemerintah harus mengimpor BBM dengan besaran sekitar 600 ribu hingga 700 ribu barel per hari.
Dengan harga minyak yang rerata ada di level US$ 100 per barel maka ada beban pengeluaran mencapai sekitar US$ 65 juta setiap harinya.
Menurutnya, saat ini gap antara harga jual dan harga keekonomian BBM Subsidi cukup tinggi. Adapun harga jual Solar Subsidi kini di level Rp 5.450 per liter. Sementara harga keekonomiannya mencapai Rp 17.600 per liter.
Baca juga: Pengamat: BBM Subsidi Harus Tepat Sasaran, Selama Ini Justru Dinikmati Masyarakat yang Mampu
Arifin menambahkan, Pertamina piun turut menanggung beban selisih harga jual untuk produk BBM RON 92 atau Pertamax.
Pertamina saat ini tercatat masih menjual Pertamax dengan harga Rp 12.500 per liter dimana harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 19.900 per liter.
Perkiraan Kenaikan
Meski demikian, kabar besaran kenaikan harga BBM bersubsidi telah berhembus.