Siapa di Balik SPBU Vivo yang Jual Bensinnya Rp 8.900/Liter?
SPBU Vivo yang viral tersebut menjual BBM jenis termurah dengan harga Rp 8.900/liter atau lebih murah Rp 1.100 dibandingkan Pertalite.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – Baru-baru ini viral dalam media social sebuah SPBU bukan milik Pertamina menjual bahan bakar minyak (BBM) lebih murah dari Pertalite.
Padahal Pertalite yang notabene adalah BBM bersubsidi menjualnya dengan harga Rp 10.000/liter.
SPBU Vivo yang viral tersebut menjual BBM jenis termurah dengan harga Rp 8.900/liter atau lebih murah Rp 1.100 dibandingkan Pertalite.
Adapun untuk BBM jenis Revvo 89 dari Vivo, harga sebelumnya adalah Rp9.290 per liter, turun menjadi Rp8.900 per liter.
Kemudian, Revvo 92 yang sebelumnya dijual Rp17.250 per liter menjadi Rp15.400 per liter. Lalu, untuk Revvo 95 menjadi Rp16.100 dari sebelumnya Rp18.250.
Baca juga: Perbedaan RON pada BBM yang Dijual Pertamina, Shell, Vivo: Revvo 89 Miliki Angka Oktan Paling Rendah
Mengetahui hal itu, Kementerian ESDM pun langsung meminta Vivo menaikkan harga bensing dagangannya tersebut.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, menjelaskan, harga BBM Vivo yang turun disebabkan karena Vivo ingin menghabiskan stok BBM jenis Ron-89 mereka, yakni Revvo 89, hingga 2 bulan ke depan.
Baik di TikTok atau di media sosial lainnya seperti Instagram dan Facebook, ramai-ramai waganet menyarankan agar beralih untuk mengisi bahan bakar di SPBU Vivo tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Jaringan SPBU Vivo berada di bawah bendera PT Vivo Energy Indonesia, perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi, yang resmi beroperasi di Indonesia sejak tahun 2017 lalu.
Awalnya perusahaan ini bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI), namun kemudian berganti menjadi PT Vivo Energy Indonesia.
Meski namanya hampir serupa dengan merek ponsel asal China, secara kepemilikan, perusahaan penyalur BBM ini sejatinya masih terafiliasi dengan Vitol Group, raksasa minyak yang berbasis di Swiss.
Dikutip dari laman resminya, Vitol Group awalnya didirikan di Rotterdam pada 1966.
Perusahaan ini juga mengembangkan jaringan SPBU di Belanda, Singapura, Inggris, Australia, dan beberapa negara di Afrika. Vitol Group bisa dibilang merupakan salah satu perusahaan penyalur BBM terbesar secara global.
Pada tahun 2021 lalu, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 279 miliar dollar AS. Dengan jaringan di lebih dari 40 negara, di tahun 2020, perusahaan multinasional ini memperdagangkan 367 juta ton minyak mentah dan produk turunannya.
Selain bermain di hilir dengan menjual BBM secara langsung melalui jaringan SPBU-nya, Vitol Group juga merambah sektor hulu dengan ikut mengebor minyak di Afrika dengan produksi sekitar 55.000 barel per hari.
Baca juga: DAFTAR Lokasi SPBU Vivo di Jakarta, Jual BBM Rp 8.900, Lebih Murah dari Pertamina
Sektor bisnis lain yang digeluti perusahaan ini termasuk kapal tangker minyak, kilang minyak, terminal migas, gas alam, dan energi terbarukan.
Bisnisnya di Indonesia Di Tanah Air, perusahaan berkantor di Gama Tower, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta. Guna mendukung operasionalnya, Vivo juga memiliki unit kilang mini dan tangki BBM di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Perusahaan ini berekspansi dengan membangun bisnis SPBU Vivo yang secara langsung berkompetisi dengan Pertamina maupun SPBU lain milik swasta yang sudah lebih dulu eksis seperti Shell, AKR, dan BP.
Sebagian SPBU yang dimiliki Vivo ini awalnya merupakan bekas SPBU Total yang memilih hengkang dari Indonesia, ini setelah perusahaan minyak asal Prancis ini menganggap bisnis hilirnya kurang menguntungkan.
Vivo menyalurkan BBM non-subsidi dan hanya menjual BBM jenis umum. Ada tiga jenis BBM yang dijual SPBU Vivo antara lain Revvo 89, Revvo 92 dan Revvo 95.
Revvo 89 adalah BBM jenis bensin dengan harga paling murah yakni Rp 8.900 per liter.
Sesuai namanya, Revvo 89 memiliki research octane number (RON) 89 atau sedikit di bawah Pertalite yang memiliki RON 90.
Oktan adalah angka yang menunjukkan tingkat ketukan (knocking) yang dihasilkan di ruang bakar saat terjadi pembakaran.
Baca juga: Tak Lagi Ada Antrean, SPBU Vivo di Kedoya Tampak Lengang Setelah Stok BBM Revvo 89 Habis
Angka oktan pada RON didapat setelah melalui hasil penelitian laboratorium. Semakin tinggi RON, maka semakin baik kualitasnya dalam pembakaran di ruang mesin, terutama untuk mobil-mobil keluaran terbaru.
Dengan harga Pertalite saat ini sebesar Rp 10.000 per liter, makan selisih harga Pertalie dengan Revvo 89 adalah sebesar Rp 1.100 per liter. Meski dinilai tak lazim di negara lain lantaran bensin di bawah oktan 90 sudah sulit ditemukan, Revvo 89 tetap masuk spesifikasi BBM yang boleh beredar di Indonesia.
Berikut perbandingan dan daftar harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, dan Vivo untuk wilayah DKI Jakarta pada 4 September 2022:
1. Harga BBM di SPBU Pertamina
- Pertalite (RON 90): Rp 10.000
- Pertamax (RON 92): Rp 14.500
- Solar: Rp 6.800
- Pertamax Turbo: Rp 15.900
- Pertamina Dex: Rp 17.400
2. Harga BBM di SPBU Shell
- Shell Super: Rp 15.420
- Shell V-Power: Rp 16.130
- Shell V-Power Diesel: Rp 18.310
- Shell Diesel Extra: N/A
(Kompas.com/Tribunnews.com)