Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Antisipasi Lonjakan Inflasi Pascakenaikan BBM, Investor Disarankan Inves di Reksa Dana Pasar Uang

Salah satu pilihan instrumen investasi yang dapat diandalkan dalam kondisi ketidakpastian yaitu Reksa Dana Pasar Uang

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Antisipasi Lonjakan Inflasi Pascakenaikan BBM, Investor Disarankan Inves di Reksa Dana Pasar Uang
Infovesta
Kinerja reksa dana pasca kenaikan BBM pada tahun 2014 

Untuk para Investor diharapkan dapat melihat kembali pengaruh kebijakan kenaikan harga BBM terhadap kinerja investasi dari instrumen investasi yang akan mereka pilih.

“Momen kenaikan harga BBM bersubsidi 2014 silam bisa menjadi acuan bagi para investor untuk kembali mengamati jenis instrumen investasi apa yang cenderung lebih stabil dan tidak mengalami volatilitas tinggi saat kondisi ekonomi kurang baik.” Ungkap Ria (19/9/2022).

Menurut Ria, salah satu pilihan instrumen investasi yang dapat diandalkan dalam kondisi ketidakpastian yaitu Reksa Dana Pasar Uang.

Hal ini dapat ditilik secara lebih dalam lagi bahwa terdapat hal menarik yang dapat diamati pada kinerja Indeks Reksa Dana Infovesta Money Market Fund Index yang tetap tumbuh stabil dan tidak mengalami volatilitas yang berarti selama satu tahun setelah kenaikan harga BBM bersubsidi yang signifikan.
Dari aspek pertumbuhan UP (Unit Penyertaan) reksa dana pasar uang, juga terlihat masih tumbuh 11.4% pada periode yang sama.

Baca juga: Pengamat Pasar Uang: Pelemahan Rupiah di Level Rp15.000 Per Dolar Masih Akan Berlanjut

Hal ini menunjukkan strategi investasi dari berbagai investor yang beralih ke reksa dana pasar uang untuk menghindari dampak negatif dari volatilitas pasar pada masa itu.

“Mengacu pada data historis kinerja produk reksa dana di tengah kenaikan BBM, terlihat bahwa berinvestasi pada reksa dana pasar uang bisa menjadi salah satu pilihan yang baik. Terutama pada saat kondisi ekonomi dan pasar finansial masih berpotensi mengalami berbagai ketidakpastian dan volatilitas tinggi.” Jelas Ria.

Ria menjelaskan, Insight memiliki produk reksa dana pasar uang dengan potensi imbal hasilnya yang menarik, yakni Reksa Dana Pasar Uang Insight Money (Reksa Dana I-Money).

Berita Rekomendasi

“Secara historikal pertumbuhan return Reksa Dana I-Money selama satu tahun terakhir (per 31 Agustus 2022) masih mengungguli benchmark Reksa Dana Pasar Uang dengan kinerja yang stabil dan tahan banting saat pasar mengalami berbagai ketidakpastian dan volatilitas yang terjadi di 2022 ini," ujarnya.

Selain itu, reksa dana yang diluncurkan dari 26 Agustus 2015 lalu ini juga sudah menunjukan historikal performa yang stabil dan tangguh.

Hal ini dibuktikan dengan telah berhasil melewati berbagai fase volatilitas pasar seperti pada tahun 2015 (devaluasi yuan), tahun 2018 (perang dagang) dan 2020 (pandemi Covid-19).

Stabilnya kinerja return dari Reksa Dana I-Money menurut Ria adalah berkat mayoritas underlying asset Reksa Dana I-Money berupa efek utang yang akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

“Efek utang yang akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun mempunyai durasi lebih rendah daripada efek utang yang jatuh temponya lebih dari 1 tahun. Durasi yang lebih rendah ini menyebabkan sensitivitas harga terhadap perubahan suku bunga juga lebih rendah dan membuatnya lebih stabil atau less volatile," ujarnya.


Selain itu dengan berinvestasi pada Reksa Dana I-Money yang memiliki fitur CSR pada produknya para Investor juga berkesempatan untuk memberikan dampak sosial kepada sesama berupa bantuan dalam beragam program sosial kemanusiaan, sosial keagamaan, pendidikan, budaya, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

"Para Investor dapat berinvestasi sambil berkontribusi sosial kepada sesama yang membutuhkan,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas