Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Zulkifli Hasan Ingin Petani Tembakau Dapat Harga Bagus, Pabriknya Juga Maju

Pemerintah akan terus mendukung industri dalam negeri, seperti industri rokok.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Mendag Zulkifli Hasan Ingin Petani Tembakau Dapat Harga Bagus, Pabriknya Juga Maju
Ist
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut Pemerintah akan terus melindungi kesejahteraan petani tembakau dan cengkeh di dalam negeri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berjanji, Pemerintah akan terus melindungi kesejahteraan petani tembakau dan cengkeh di dalam negeri.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan petani tembakau dan pelaku industri rokok di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (28/9/2022).

"Agar petani tidak dirugikan, saya mempertemukan petani dengan industri untuk memotong rantai pasok dan melindungi petani tembakau. Dengan demikian, petani dapat harga yang bagus, petaninya makmur serta pabrik rokoknya maju, sehingga sama-sama untung," kata Zulkifli.

Zulkifli menyampaikan, Pemerintah akan terus mendukung industri dalam negeri, seperti industri rokok.

Baca juga: Petani Probolinggo Nikmati Kenaikan Harga Tembakau, Tembus Rp 56.000 Per Kilogram

Menurutnya, industri rokok merupakan industri padat karya dan menyerap hasil petani cengkeh dan tembakau.

"Saya mendatangi industri-industri kita karena industri ini harus didukung dan perkuat. Kalau industri kuat, maka akan tumbuh dan maju sehingga dapat menyerap tenaga kerja," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Mendag Zulkifili Hasan telah melakukan pertemuan dengan perwakilan P4TM pada 2 September 2022 lalu.

Baca juga: Swedia Lebih Maju dari Negara Uni Eropa Lainnya soal Penerapan Konsep Pengurangan Bahaya Tembakau

Pada pertemuan tersebut, perwakilan P4TM menyampaikan beberapa hal, di antaranya adanya isu penutupan gudang yang menimbulkan kekhawatiran tidak terserapnya tembakau petani.

Kemudian maraknya tembakau dari luar yang masuk ke Madura, terjadinya praktik pengambilan sampel tembakau di luar kewajaran serta adanya penimbang nakal yang menyebabkan penyusutan timbangan tembakau petani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas