Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sejak 2017, Kredit Pintar Telah Kucurkan Rp 28 Triliun untuk Hampir 10 Juta Peminjam

Rata-rata pinjaman berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 20 juta rupiah dengan tenor pinjaman dari 1 hingga 12 bulan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Sejak 2017, Kredit Pintar Telah Kucurkan Rp 28 Triliun untuk Hampir 10 Juta Peminjam
HO
Berkaitan dengan BIK yang berlangsung selama bulan Oktober 2022, Kredit Pintar secara cepat tanggap berinisiatif untuk menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama yang mengusung tema “Cuan Berlimpah dengan Strategi Bisnis yang Lincah di Bandung belum lama ini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi Kredit Pintar, sejak 2017 telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 28 triliun.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 8 triliun di antaranya pinjaman dilakukan warga Bandung dan sekitarnya, kemudian satu dari dua nasabah meminjam untuk tujuan modal usaha kecil atau pendidikan.

"Total peminjam sejak Kredit Pintar didirikan telah mencapai hampir 10 juta peminjam," kata Willy Apriando, Marketing Head Kredit Pintar saat membuka Kelas Pintar Bersama yang kali ini diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat belum lama ini.

Terkait besaran pinjaman perusahaan penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi yang yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 20 juta rupiah dengan tenor pinjaman dari 1 hingga 12 bulan.

Baca juga: Gandeng Kredit Pintar, Aplikasi MotionBanking Tambah Fitur Pinjaman Cepat

Melihat besarnya pinjaman yang dilakukan warga Bandung dan sekitarnya, Willy mengatakan, terus berkomitmen untuk terus berupaya merangkul dan mengedukasi komunitas dari berbagai lapisan masyarakat, untuk meningkatkan literasi dan inklusivitas keuangan, serta pemberdayaan UMKM di Jawa Barat.

Terkait Bulan Inklusi Keuangan (BIK), Willy mengatakan, program kegiatan yang diusung ini sejalan dengan komitmen OJK untuk terus melakukan percepatan perluasan akses, atau inklusi keuangan masyarakat guna mendukung prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan nasional.

Berita Rekomendasi

Sejak tahun 2016, OJK menginisiasi bulan Oktober sebagai BIK yang diselenggarakan secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia guna mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 serta mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Kami sangat antusias karena di Bulan Inklusi Keuangan kami dapat menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama para pelaku UMKM yang berada di Bandung dan sekitarnya," katanya.

Berkaitan dengan BIK yang berlangsung selama bulan Oktober 2022, Kredit Pintar secara cepat tanggap berinisiatif untuk menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama yang mengusung tema “Cuan Berlimpah dengan Strategi Bisnis yang Lincah.

Bertempat di Kanz Coffee and Eatery, Jalan Terusan Bojongsoang No. 112, Cikarees Baleendah, Bandung, Jawa Barat, Kelas Pintar dihadiri oleh sekitar 50 orang pelaku UMKM.

Para peserta begitu antusias menyimak pemaparan para pembicara yang terdiri dari; Willy Apriando, Marketing Head Kredit Pintar, lalu ada pula Marthani selaku Chief Operating Officer Marketeers, serta Boni Anggara, Owner Teh Ibu Indonesia.

Pembicara-pembicara tersebut berpartisipasi untuk berbagi tips yang bermanfaat sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

Seperti yang diungkapkan oleh Boni Anggara, Owner Teh Ibu Indonesia dalam sharing session seputar bisnisnya.

Baca juga: Fintech Bantu Capai Target Inklusi Keuangan RI di Era Digital

"Meskipun dulu saya pernah berada di titik nol. Namun saya ingin masa lalu hanya menjadi cerita, bukan realita! Untuk itu ada tiga hal dalam memulai bisnis, pertama kerja keras. Kedua, jangan ragu dalam memulai bisnis dan tentukan nama. Lalu yang ketiga, harus percaya diri dan jangan takut untuk bermimpi!” ungkap pengusaha yang sebelumnya telah jatuh bangun menjajal banyak profesi.

Tak hanya itu, peserta juga mendapat asupan ilmu dalam mengembangkan strategi bisnis yang dipaparkan secara apik oleh Marthani, Chief Operating Officer Marketeers.

“Permasalahan yang banyak ditemui di kalangan UMKM, sebagian besar adalah seputar permodalan, akses pasar, pemanfaatan teknologi, hingga pengembangan SDM," katanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas