Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pasokan Pangan Dunia Terancam Pasca Rusia Tarik Diri dari Kesepakatan Gandum Laut Hitam

Rusia menangguhkan keterlibatan negaranya dalam kesepakatan biji-bijian PBB untuk "jangka waktu tidak terbatas"

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pasokan Pangan Dunia Terancam Pasca Rusia Tarik Diri dari Kesepakatan Gandum Laut Hitam
Africa News
Panen gandum di Desa Tbilisskaya, Rusia, 21 Juli 2021. Rusia menangguhkan partisipasi dalam kesepakatan biji-bijian PBB untuk "jangka waktu tidak terbatas." 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Mundurnya Rusia dari kesepakatan ekspor biji-bijian yang ditengahi Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB akan berdampak pada krisis pangan global dan memicu kenaikan harga pangan.

Seperti diketahui, Rusia menangguhkan partisipasi dalam kesepakatan biji-bijian PBB untuk "jangka waktu tidak terbatas" setelah apa yang dikatakannya sebagai serangan pesawat tak berawak besar-besaran oleh Ukraina terhadap armada Laut Hitam di Krimea.

"Kalau saya harus mengganti kapal yang seharusnya datang dari Ukraina, apa saja pilihannya? Tidak banyak kok," kata salah satu pedagang biji-bijian asal Singapura yang memasok gandum ke pembeli di Asia dan Timur Tengah.

Dikutip dari Reuters, Senin (31/10/2022), harga gandum global telah melonjak ke level tertinggi pada awal tahun ini.

Harga jagung pun juga mencapai level tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir karena invasi Rusia ke Ukraina menambah bahan bakar ke reli yang dipicu oleh cuaca buruk dan gangguan pasokan akibat Covid-19.

Australia yang merupakan pemasok gandum utama ke Asia, tidak mungkin dapat mengisi kesenjangan pasokan dengan slot pengiriman yang dipesan hingga Februari tahun depan.

Baca juga: Vladimir Putin Hentikan Ekspor Gandum di Laut Hitam Ukraina, Presiden AS Ngamuk

Berita Rekomendasi

"Kita harus melihat bagaimana situasinya. Tidak jelas apakah Ukraina akan terus mengirimkan biji-bijian dan apa yang terjadi pada ekspor Rusia," kata pedagang biji-bijian yang berbasis di Singapura.

Di bawah kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB, Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) yang terdiri dari pejabat PBB, Turki, Rusia dan Ukraina menyetujui pergerakan kapal dan memeriksa kapal.

Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Halangi Penerapan Penuh Kesepakatan Gandum

Lebih dari 9,5 juta ton jagung, gandum, produk bunga matahari, barley, rapeseed dan kedelai telah diekspor dari Laut Hitam sejak Juli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas