Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Chile, Kembangkan Pasar Ekspor untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Nantinya, Indonesia tidak hanya akan memasarkan produk berupa barang saja, namun juga produk berupa jasa ke negara tersebut.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mengumumkan kerja sama dengan Chile melalui penandatanganan Trade in Services (TIS) Agreement dalam Indonesia–Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC–CEPA) di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).
Nantinya, Indonesia tidak hanya akan memasarkan produk berupa barang saja, namun juga produk berupa jasa ke negara tersebut.
Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan sebagai wakil Indonesia dalam Penandatanganan Protokol Perdagangan Jasa ke Dalam Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Antara Pemerintah Republik Chile dan Pemerintah Republik Indonesia, mengatakan Chile adalah negara yang memiliki potensi tinggi untuk kita memasarkan produk-produk atau jasa ke wilayah Amerika Latin.
Baca juga: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan: Waralaba Berkontribusi Besar Tumbuhkan Ekonomi Nasional
"Dengan sumber daya manusia yang unggul, Chile termasuk negara yang maju di Amerika Latin dan ekonominya saya kira yang terbaik diantara negara-negara yang ada di Amerika Latin," tutur Zulkifli saat acara.
Zulkifli menyebut, Indonesia punya misi pada 2045 menjadi negara maju. Oleh karenanya, agar dapat menjadi negara maju, Indonesia harus ekspansi pasar, agar bisa menguasai pasar dunia.
Terlebih, pasar tradisional Indonesia saat ini, seperti Eropa, Amerika dan Asia sedang melambat bahkan ada yang resesi.
"Oleh karena itu, kalau kita ingin tetap tumbuh dan mengejar pertumbuhan 7 persen enggak ada pilihan. Memang kita harus mengembangkan pasar kita, terutama sampai Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, Eropa Timur dan Asia Selatan. Itulah yang sekarang kita kembangkan," jelasnya.
Sebelumnya, Indonesia telah melakukan kerja sama dengan Chile, hingga membuat perdagangan Indonesia meningkat sekitar 5 juta dolar AS.
"Saya kira dalam 2-4 tahun mendatang kita harus bisa di atas 1 miliar dolar, ini baru Chile. Kalau Chile bisa kita jadikan untuk hub ekspansi, kita bisa menjangkau pasar Amerika Latin lainnya. Itu potensinya sebetulnya sangat besar, karena Amerika Latin itu punya uang, mereka bisa bayar," ungkapnya.
Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Republik Chile Jose Miguel Ahumada, menyampaikan kerja sama ini akan membawa keuntungan kedua negara dan memungkinkan perluasan keunggulan layanannya.
"Jadi kami senang bahwa hari ini kami merayakan penandatanganan protokol ini. Melalui negosiasi ini, hubungan perdagangan dan ekonomi kita, akan ditempatkan pada tingkat kedewasaan baru dan penggandaan prioritas. Sinergi timbal balik untuk mengembangkan dan meningkatkan peluang dan bisnis, di bawah kerangka standar tingkat tinggi mengikuti persyaratan dan kebutuhan yang berkembang dari Chili dan Indonesia," jelas Jose Miguel Ahumada.
Baca juga: IMF: Hambatan Perdagangan China Picu Kontraksi Ekonomi Global
Ia menambahkan, melalui kerja sama ini akan memungkinkan kedua negara untuk sepenuhnya melayani, masing-masing platform ekspor dan impor untuk aliran layanan ke wilayah masing-masing.
"Dalam konteks ini, Indonesia akan dapat memanfaatkan peluang perdagangan baru dan di sisi lain dan kami bisa mendapat manfaat dari Indonesia. Oleh karena itu, kita harus bekerja menuju langkah maju yang substansial dalam menerapkan protokol ini, yang tidak hanya mempertimbangkan layanan perdagangan, tetapi juga kelebihan layanan profesional," imbuh Miguel.