Angka Kemitraan UMKM dengan Usaha Besar Masih Minim, Pemerintah Beralasan Data Belum Nyambung
Usai adanya arahan dari Presiden Jokowi, yaitu mendorong penggunaan dan belanja produk dalam negeri, produk UMKM jadi semakin terserap.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengungkap kemitraan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dengan usaha besar masih 7 persen.
Sedangkan UMKM yang terhubung rantai pasok global baru mencapai 4,1 persen.
Menurut dia, selama ini datanya belum tersambung.
"Selama ini data itu belum nyambung. Padahal di UMKM banyak sekali yang bisa dibuat. Baik di produksi maupun distribusi," katanya dalam acara Forum Kemitraan UMKM/IKM dengan BUMN dan Usaha Besar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, (24/11/2022).
Baca juga: Empat Tips Mudah Bagi UKM untuk Proses Lapor Pajak
Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Loto Srinaita Ginting menyebut hal itu disebabkan belum banyak kemitraan yang terdata.
"Sebenarnya ada banyak dari mereka yang sudah saling bermitra. Ada yang sudah jalan lima tahun," ujarnya.
Pasca adanya arahan dari Presiden Jokowi, yaitu mendorong penggunaan dan belanja produk dalam negeri, produk UMKM jadi semakin terserap oleh perusahaan BUMN.
Loto mengatakan mulai terlihat pola kemitraan antara UMKM bersama BUMN dan usaha besar.
"Semoga semakin meningkat penyerapannya terhadap produk UMKM yang khususnya terkait rantai pasok mereka (BUMN dan usaha besar)," katanya.
Menkop Teten mengatakan sekarang UMKM dan usaha besar sedang dalam proses business matching.
Mereka saling bertemu guna membahas kebutuhan usaha besar dan BUMN, lalu apa yang bisa dipasok dari UMKM.
"Sebaliknya, usaha besar butuh pasokan dari UMKM. Tapi, selama ini belum kita pertemukan. Nah, ini yang sedang kita lakukan," kata Teten.
Pemerintah juga terus memperbesar belanja produk lokal.
Itu menjadi upaya mereka mendorong usaha besar bermitra bersama usaha kecil.
"Presiden dalam beberapa rapat kabinet berkeinginan menambah persentase belanja pemerintah pusat dan daerah untuk membeli produk lokal dan UMKM," ujar Teten.
Ia menyinggung sektor kesehatan yang masih banyak melakukan impor.
Nantinya, pihak yang masih mengimpor akan didorong bermitra bersama UMKM agar memakai barang produksi dalam negeri.