Survei: Tingkat Kepercayaan Bisnis Tinggi, Indonesia Tujuan Menarik Arus Masuk FDI
Cluster CEO, Indonesia, and ASEAN Markets Standard Chartered Andrew Chia menerangkan, Indonesia negara yang terus tumbuh di Asia.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya kemitraan sektor publik-swasta yang lebih efektif, guna mempercepat pemulihan dan ketahanan di kawasan ASEAN dan sekitarnya.
Enam area strategis untuk berkembang di ASEAN yang tercermin dalam kerangka kerja 'THRIVE' (Talent, Hi-Tech, Regulatory, Infrastructure, Value Chain, dan Environment).
Untuk mengatasi dampak pandemi, akibat pergeseran dari meningkatnya ketegangan geopolitik, dan persaingan yang semakin ketat untuk bakat, temuan ini menyoroti dua area fokus teratas, di mana setiap sektor memprioritaskan investasi mereka dalam tiga tahun ke depan.
Fokus pilar pertumbuhan teratas untuk setiap sektor antara lain adalah Pembangunan dan Infrastruktur (Bakat), Produk Konsumen (Infrastruktur), Farmasi dan Kesehatan (Pergeseran Regulasi) serta Digital dan eCommerce (Hi-Tech).
Para pemimpin bisnis juga akan secara progresif meningkatkan komitmen net-zero untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang. Sekitar 52 persen dari mereka yang disurvei berencana untuk berinvestasi dalam inisiatif keberlanjutan dalam tiga tahun ke depan.
Laporan yang sama menunjukkan bahwa tiga bidang teratas di mana kolaborasi perlu diperkuat dalam dua hingga tiga tahun ke depan untuk meningkatkan kemajuan adalah:
- 65 persen mengatakan perlunya memasuki lebih banyak kemitraan baru untuk membuka potensi di seluruh rantai nilai
- 60 persen percaya bahwa masih banyak yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan memelihara tenaga kerja masa depan
- 55 persen ingin kemitraan sektor publik-swasta melihat pengembangan solusi infrastruktur secara lebih proaktif untuk mengatasi hambatan sistemik.
Sedangkan saat mencari mitra perbankan, para pemimpin bisnis mempertimbangkan kemampuan utama berikut, platform digital untuk valuta asing (FX) dan perbankan transaksi, layanan penyelesaian Multi-Mata Uang yang komprehensif untuk kebutuhan lindung nilai valas, kemampuan manajemen kas yang kuat untuk mengelola arus kas dan likuiditas serta jaringan lintas batas yang luas dengan pemahaman mendalam tentang pasar lokal.
Regional Co-Head, Client Coverage, Asia, Corporate, Commercial and Institutional Banking, Standard Chartered Heidi Toribio berujar, perusahaan regional dan internasional semakin menyelaraskan model bisnis mereka dan menanamkan aspek keberlanjutan untuk kegiatan operasional mereka di masa depan.
Baca juga: Ekonomi Global Sedang Sakit, Robert Kiyosaki Lepas Investasi Ekuitas dan Obligasi
Pihaknya berkomitmen untuk bekerja dengan klien untuk meninjau kembali strategi investasi mereka dan mencapai ambisi pertumbuhan mereka.
"Sebagai satu-satunya bank internasional dengan kehadiran di seluruh kawasan ASEAN, jaringan kami yang beragam, pengetahuan lokal yang mendalam, dan rangkaian kemampuan yang komprehensif menjadikan kami sebagai mitra perbankan yang ideal," ujarnya.
Laporan Winning in ASEAN dibuat berdasarkan masukan dari 500 pemimpin industri senior secara global, di empat sektor dengan pertumbuhan tertinggi.
Di antaranya, Konstruksi dan Infrastruktur, Produk Konsumen, Farmasi dan Kesehatan dan Digital dan e-Commerce dengan Compound Annual Growth Rates (CAGRs) diproyeksikan melebihi rata-rata industri secara keseluruhan selama beberapa tahun ke depan. (*/)