Ekonom Optimistis Perekonomian Indonesia Kian Cerah di Tengah Ketidakpastian Global
Budi menyoroti kondisi ekonomi yang saat ini dihadapi oleh Inggris. Menurutnya, nilai surplus Indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan Inggris
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Ekonom PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat mengatakan, masa depan perekonomian Indonesia dinilai kian pulih meski nilai current account mencapai 0,8 persen.
Budi turut menyoroti kondisi ekonomi yang saat ini dihadapi oleh Inggris. Menurutnya, nilai surplus Indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan Inggris yang memiliki current account minus 4,3 persen.
Hal itu dia sampaikan dalam Media Brief Macro Economic Outlook Bahana TCW secara virtual, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Kondisi Global Sedang Tak Baik, Gubernur BI Ungkap 5 Tantangan yang Bakal Dihadapi Ekonomi Indonesia
"Sebetulnya masa depan kita lumayan cerah. Bandingkan dengan Inggris tadi, kita surplus walaupun keliatannya kecil 0,8 persen ini perbaikan," kata Budi Hikmat.
"Indonesia sekarang bergerak dari yang namanya financing growth ke payment growth karena kita menikmati current surplus," sambungnya.
Lebih lanjut, Budi menambahkan, fiskal defisit melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diprediksi akan tetap terjaga sebesar 3 persen di tahun depan.
"Apa lagi yang menarik daya beli, kemungkinan paling kinclong dibandingan negara lain angkanya 17,9 ini jauh lebih beda dengan inflasi," ucap Budi.
"Orang Indonesia punya ability to spend. Kita punya PMI angkanya di atas 50 berarti lebih optimis," sambungnya.
Baca juga: Gelar Rapimnas, Kadin Dorong Pengusaha Kecil dan Besar Sinergi Bangun Ekonomi RI
Terakhir, Budi memaparkan, capaian Indonesia saat ini dalam menjaga ekonomi di tengah krisis disebut sebagai pembuktian sebuah keberhasilan.
"Kita harus belajar, negara lain yang lupa diri mereka itu financing growth dan ibaratnya ini adalah pembuktian bahwa yang mereka lakukan adalah keliru," tegasnya.