Saham GOTO Kembali Jeblok Seharga Rp107, Singapura Lakukan Pembelian, Telkomsel Sebut Hal yang Wajar
Sekitar pukul 09.13 WIB, saham GOTO ditransaksikan sebanyak 93,43 juta saham dengan nilai transaksi sekitar Rp9,98 miliar.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Menurutnya, investasi yang dilakukan Telkomsel ke GOTO merupakan investasi yang difokuskan dalam jangka panjang.
"Bersamaan dengan GOTO yang kini telah menjadi perusahaan publik melalui IPO beberapa waktu lalu, maka pergerakan nilai saham yang fluktuatif menjadi hal yang wajar," ucap Saki dalam keterangan yang diperoleh Tribunnews, Selasa (6/12/2022).
"Di mana (pergerakan saham GOTO) akan mengikuti perkembangan pasar, sehingga dampaknya bisa saja berjalan dalam jangka pendek dan tetap memiliki peluang untuk tumbuh sesuai dengan konsistensi GoTo dalam pengembangan bisnis, khususnya di sektor digital secara jangka panjang," sambungnya.
Diketahui investasi Telkomsel ke Gojek dimulai sejak 2020, di mana pada 2021 Telkomsel kembali menyuntik modal senilai 450 juta dolar AS atau setara Rp 6,3 triliun.
Awalnya, suntikan modal terjadi pada November 2020 senilai 150 juta dolar AS, dan pada 2021 sebesar 300 juta dolar AS atau setara Rp 4,3 triliun.
Driver Gojek Khawatir
Penurunan harga saham GOTO turut membuat khawatir mitra pengemudi Gojek karena takut biaya aplikasinya akan dipotong lebih besar.
Baca juga: Saham Ambles Hingga 69 Persen dari Harga IPO, GOTO Kembali Trending Topic di Twitter
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan, penurunan harga saham itu diprediksi akan berdampak pada biaya potongan aplikasi bagi driver Gojek.
Menurutnya, saat ini Gojek telah menerapkan biaya aplikasi sebesar 20 persen.
Angka itu dinilai tak sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 564 Tahun 2022, tentang perhitungan biaya jasa penggunaan sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan aplikasi atau ojek online, sebesar 15 persen.
"Yang sekarang terjadi biaya potong aplikasi ini ada yang lebih sampai 20 persen sampai 30 persen. Tujuannya mungkin untuk memperbaiki dari nilai saham. Itu bisa terjadi disitu (naik 30 persen) ini prediksi kami dari asosiasi," kata Igun Wicaksono saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (6/12/2022).
Baca juga: IHSG Ditutup Anjlok 1,36 Persen, Bukalapak Pimpin Top Gainers dan GOTO Masih di Jajaran Top Losers
Igun mengatakan, pihaknya tengah memperjuangkan biaya potongan aplikasi Gojek agar sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 564 tahun 2022. Lantaran, Igun menilai hal itu bakal berdampak pada kesejahteraan driver Gojek.
"Sampai 30 persen (biaya potongan aplikasi) itu yang kita tentang terus. Jadi permintaan kita potongan biaya aplikasi itu maksimal hanya 10 persen. Sampai detik ini masih belum disetujui atau belum direvisi oleh Kemenhub," jelasnya.
Tata Kelola Tak Baik