Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ketua Umum Kadin Tegaskan Tantangan yang Membayangi Pelaku Usaha di Tahun Depan

Resesi dikhawatirkan akan menyebabkan turunnya permintaan ekspor dari negara-negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor andalan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ketua Umum Kadin Tegaskan Tantangan yang Membayangi Pelaku Usaha di Tahun Depan
ist
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia saat ini dibayang-bayangi ancaman resesi global.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, resesi ekonomi global yang dikhawatirkan akan terjadi tahun depan, dapat berimbas pada industri padat karya yang berorientasi ekspor, seperti produk tekstil, alas kaki dan pakaian.

Resesi dikhawatirkan akan menyebabkan turunnya permintaan ekspor dari negara-negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor andalan.

Baca juga: Arsjad Rasjid: KADIN Fokus Perkuat UMKM, Bantu Ekonomi di Tahun Baru 

Sementara itu, untuk menghadapi gejolak ekonomi fundamental akibat kenaikan agresif suku bunga dari negara-negara maju, Indonesia juga ikut menaikan suku bunga acuan menjadi 5,5 persen.

Kenaikan tersebut bakal diikuti dengan kenaikan suku bunga riil, yang berdampak pada penyaluran kredit.

“Hal ini bakal membebani pengusaha di tengah kenaikan upah minimum yang baru saja ditetapkan. Dampak lanjutannya adalah para pengusaha bakal akan menahan laju ekspansi dan produksi, apalagi bagi sektor-sektor yang kena dampak langsung penurunan ekspor,” ujar Arsjad Rasjid dalam siaran persnya, Kamis (29/12/2022).

Arsjad Rasjid menambahkan, beberapa regulasi baru juga turut menjadi perhatian KADIN di antaranya adalah pengenaan cukai produk plastik, minuman berpemanis dalam kemasan, serta  kebijakan Zero Over Dimension and Overload (ODOL).

Berita Rekomendasi

Pihaknya memahami, sampah dari kemasan plastik merupakan ancaman serius untuk lingkungan, dan minuman berpemanis berkontribusi terhadap penyakit diabetes yang merupakan salah satu silent killer terbesar di Indonesia.

Namun kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dengan matang daya saing usaha, mengingat alternatif kemasan ramah lingkungan dan kesadaran konsumen terhadap ancaman kemasan plastik terhadap lingkungan masih rendah.

Baca juga: KADIN Indonesia Dorong Pelaku Usaha Kuatkan Perekonomian Indonesia

Arsjad Rasjid khawatir konsumen tidak mau membeli dengan harga yang lebih mahal, apabila menggunakan kemasan ramah lingkungan.

Sementara pelaku usaha tentu saja akan menaikkan harga dari ongkos produksi yang naik.

Sementara itu, kebijakan ODOL yang akan diberlakukan pemerintah pada tahun depan, juga akan mendorong kenaikan harga barang.

Pasalnya, pelaku industri masih mengandalkan kendaraan-kendaraan tersebut untuk mobilisasi barang secara lebih efisien.

Biaya logistik dari distribusi barang, otomatis akan naik dan berpengaruh pada harga-harga di pasaran.

“Mengingat tahun depan ada ancaman resesi ekonomi global dan pemerintah harus tetap menjaga inflasi dan daya beli, regulasi baru tersebut tentu saja akan memberikan dampak pada harga-harga barang, daya beli, dan inflasi. Perlu akan langkah bersama untuk mengatasi lonjakan harga yang berpengaruh pada fundamental ekonomi dalam negeri,” katanya.

Baca juga: KADIN Indonesia Mulai Rancang Peta Jalan Indonesia Emas 2045

Lebih lanjut Arsjad menegaskan, KADIN Indonesia sebagai rumah semua pelaku usaha dan mitra pemerintah, terus berharap agar ekonomi nasional tetap bertumbuh tahun depan sesuai prediksi.

Ancaman resesi ekonomi global harus disikapi bersama-sama dengan langkah konstruktif, sehingga baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat tidak terbebani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas