Segara Institute: Ekonomi Indonesia Diproyeksi Cerah di Tahun Politik
Dosen Perbanas Institute ini menegaskan isu krisis global tahun depan juga tidak akan banyak berdampak terhadap perekonomian.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai tahun politik 2023 tidak akan mengganggu proses pemulihan ekonomi.
Ada beberapa faktor yakni meredanya pandemi Covid-19 hingga membaiknya dunia bisnis dan industri.
"Tahun politik tidak akan mengganggu proses pemulihan ekonomi seiring semakin meredanya pandemi yang sempat menekan laju pertumbuhan," ucap Piter saat dihubungi Tribun Network, Selasa (27/12/2022).
Baca juga: Ekonomi 2023 Diprediksi Penuh Tantangan, Ini Saran Para Analis untuk Investor Pasar Modal
Dosen Perbanas Institute ini menegaskan isu krisis global tahun depan juga tidak akan banyak berdampak terhadap perekonomian.
Piter meyakini pemerintah Indonesia sudah menyiapkan struktur ekonomi makro dan kebijakan fiskal yang mampu menjaga stabilitas moneter dan keuangan.
"Memang kondisi global akan berdampak bahkan menahan laju pertumbuhan ekonomi tetap tidak akan signifikan," tuturnya.
Baca juga: Tutup Perdagangan Saham 2022, Wapres Ajak Optimistis Sambut Perekonomian 2023
Adapun, lanjut dia, apabila krisis pangan dan energi kembali menguat imbas dari perang Rusia-Ukraina, Indonesia telah menyiapkan langkah antisipasi.
Piter menjelaskan Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi di tanah air masih akan terjaga.
Dia menuturkan ekspektasi inflasi tidak akan mencapai lebih dari 5,4 persen (Year on Year/YoY).
"Pertumbuhan ekonomi memang tidak bisa maksimal karena adanya gejolak global, tetapi Indonesia bukan negara yang bergantung penuh terhadap luar negeri," tukasnya.
Piter memastikan pemulihan ekonomi akan tetap berlanjut dan penyediaan lapangan kerja akan terbuka dengan ekspektasi target investasi terealisasi.
"Pengangguran secara bertahap akan berkurang walaupun ada beberapa perusahaan baik di sektor digital maupun manufaktur yg berorientasi ekspor melakukan rasionalisasi atau PHK," urai dia.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan akan berada pada kisaran 5,15 persen hingga 5,65 persen YoY.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menyebut, proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun politik ini didasarkan pada beberapa faktor determinan yang cukup kompleks.
Baca juga: Ekonom Daniel Lacalle: Perekonomian Global Menghadapi Dekade Pertumbuhan yang Lamban
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.