Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penjualan Gas 3 Kg akan Dibatasi, Akumindo Sebut Berdampak Negatif pada Pedagang Kecil

Sekjen Akumindo Edy Misero menilai, aturan tersebut akan memberikan dampak negatif kepada para pedagang warung kecil.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Penjualan Gas 3 Kg akan Dibatasi, Akumindo Sebut Berdampak Negatif pada Pedagang Kecil
Tribunnews/JEPRIMA
Pekerja menata tabung gas 3 kilogram dikawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022). Pemerintah tengah merancang wacana pemberlakuan aturan penjualan elpiji 3 kilogram (Kg) subsidi, yang hanya bisa dijual di subpenyalur resmi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tengah merancang wacana pemberlakuan aturan penjualan elpiji 3 kilogram (Kg) subsidi, yang hanya bisa dijual di subpenyalur resmi.

Aturan tersebut nantinya akan membuat warung-warung atau para pengecer (tidak resmi) tak dapat lagi menjual gas elpiji 3 Kg subsidi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero menilai, aturan tersebut akan memberikan dampak negatif kepada para pedagang warung kecil.

Baca juga: VIDEO Penjelasan Pertamina Soal Beli Elpiji 3 Kg Wajib Pakai KTP & Warung Kecil Tak Bisa Jualan Lagi

Diketahui, kini mayoritas warung kelontong menjual gas elpiji 3 Kg. Jika aturan penjualan barang subsidi ini dilarang, maka akan berdampak juga terhadap pendapatan pedagang tersebut.

"Ini sebenarnya alasan yang jelasnya apa? Aturan pembatasan penjualan elpiji akan berdampak kepada pedagang kecil. Hal yang seperti ini aja diatur. Untungnya pedagang kan enggak seberapa (kecil)," ucap Edy saat dihubungi Tribunnews, Selasa (17/1/2023).

Tak hanya pedagang, aturan penjualan elpiji 3 Kg disebut juga akan menyulitkan masyarakat.

BERITA REKOMENDASI

Edy mencontohkan, untuk saat ini masyarakat dapat mendapatkan gas elpiji 3 Kg di warung-warung kecil yang jaraknya tidak jauh dari rumah.

Namun, jika aturan pembelian gas elpiji harus dilakukan di subpenyalur resmi, otomatis jaraknya bakal semakin jauh untuk dijangkau.

Sehingga masyarakat memerlukan biaya tambahan untuk ongkos menuju subpenyalur resmi.

"Enggak cuma pedagang UMK yang terdampak, tapi masyarakat juga ikut kesulitan. Mereka masyarakat perlu ngeluarin ongkos buat naik ojek atau angkot untuk menuju ke tempat subpenyalur. Keluar duit lagi," papar Edy.

Baca juga: Beli Elpiji 3 Kg Wajib Pakai KTP dan Warung Kecil Tak Bisa Jualan Lagi, Ini Penjelasan Pertamina

Dirinya pun mendorong Pemerintah untuk mengkaji kembali aturan pembatasan penjualan gas elpiji 3 Kg.


Jika hal tersebut perlu dilakukan, maka Pemerintah perlu menjelaskan alasannya, serta memberikan solusi terbaik bagi para pedagang warung yang merupakan golongan pelaku usaha mikro-kecil.

Sebelumnya, unit usaha Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan olahan minyak dan gas, Pertamina Patra Niaga, telah memberikan tanggapannya terkait aturan pembatasan penjualan gas 3 Kg.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas