Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lifting Migas 2022 Anjlok, Begini Penjelasan SKK Migas

Realisasi lifting minyak pada tahun 2022 mencapai 612.300 bopd, lebih rendah dari capaian lifting minyak tahun sebelumnya yang mencapai 660.300 bopd.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Lifting Migas 2022 Anjlok, Begini Penjelasan SKK Migas
Tribunnews/Nitis
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2022 dan Target Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (18/1/2023).   

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melalui Deputi Eksploitasi, Wahju Wibowo menjelaskan lifting minyak dan gas di tahun 2022 yang tidak mencapai target.

Wahju mengatakan, tahun 2022 rencana lifting minyak ditargetkan mencapai 703.000 barel oil per day (bopd). Kata dia, jumlah tersebut hampir mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada waktu Mei-Juni 2022.

Hal tersebut dikatakan Wahju saat Jumpa pers SKK Migas terkait Capaian Kinerja Tahun 2022 dan Target Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

"Saat itu di 2021 banyak sekali uncertainty covid masih besar ada omicron. Kita harapkan waktu itu runbreak di awal 2022 pada tahun pertengahan 2021 sekitar 660.000 bopd ternyata hanya 612.000 bopd. Jadi kita sudah defisit di awal tahun dari runbreak itu sekitar 49.000 bopd," kata Wahju.

Realisasi lifting minyak pada tahun 2022 mencapai 612.300 bopd, lebih rendah dari capaian lifting minyak tahun sebelumnya yang mencapai 660.300 bopd.

Wahju turut memaparkan terjadi penurunan angka kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang ditargetkan mencapai 654 namun hanya mencapai angka 612.

Berita Rekomendasi

"Ada beberapa waterfall, misal ada beberapa decline dari lapangan yang memang sudah relatif tua, lebih curam dari yang kita prediksi," tuturnya.

Baca juga: Lifting Terus Menurun, Pemerintah dan DPR Didesak Segera Bahas Revisi UU Migas

Kemudian, Wahju menambahkan, penurunan KKKS itu diperoleh dari hasil pengeboran di beberapa lapangan yang dinilai belum memenuhi target.

"Tentunya jadi input sendiri bagi kami untuk evaluasi di tahun 2023. Ketiga adanya unplanned shutdown," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas