Indonesia Investment Forum Dubai 2023 Promosikan 4 Proyek Investasi
Indonesia Investment Forum Dubai 2023 (IIFD) mengusung 4 proyek yakni KEK Kesehatan di Sanur, Agro Tourism di Garut, PLTB di Jeneponto, PLTA di Wado.
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Arus investasi Indonesia terus ditingkatkan melalui kolaborasi berbagai pihak.
Kali ini, Bank Indonesia, Kementerian Investasi dan Kementerian Luar Negeri melalui perwakilan RI di Dubai, melangsungkan kegiatan penawaran investasi melalui acara Indonesia Investment Forum Dubai 2023 (IIFD).
Indonesia Investment Forum in Dubai 2023 digagas oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Dubai bersama Bank Indonesia dan IIPC Abu Dhabi dan didukung sepenuhnya oleh KBRI Abu Dhabi dan ITPC Dubai.
Ada 4 proyek utama yang diusung dalam program ini, yakni KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Kesehatan di Sanur, Bali, Agro Tourism di Garut, Jabar Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Jeneponto, Sulsel dan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Wado, Jawa Barat.
Sekitar 78 investor hadir di acara tersebut.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan tiga alasan utama mengapa para investor harus berinvestasi di Indonesia.
Baca juga: Mitsubishi akan Investasi Lebih dari 10 Miliar Dolar AS untuk Pengembangan dan Produksi Baterai EV
“Bandingkan saja dengan negara lain, Indonesia memiliki pertumbuhan perekonomian yang paling kuat, masih dibawah India, tapi pertumbuhan ekonomi kita paling tinggi dengan 5,3 persen,” ujarnya dalam sambutannya.
Menurut Perry, selain pertumbuhan ekonomi, alasan kedua adalah pemerintah Indonesia terus melakukan reformasi ekonomi secara menyeluruh.
“Pemerintah komitmen untuk terus melakukan reform, reform dan reform,” jelas Perry.
Alasan ketiga, adalah Bank Indonesia juga terus mendukung pemerintah melalui berbagai kebijakan moneter yang kondusif.
“Untuk mendukung iklim investasi, Bank Indonesia menjaga dengan berbagai kebijakan yang mendukung perekonomian. Kita terus melakukan koordinasi kebijakan dengan pemerintah,” paparnya.
Sekjen Kementerian Luar Negeri Cecep Herawan menambahkan bahwa perwakilan RI akan terus melakukan langkah-langkah aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan aliran investasi masuk ke Indonesia.
“Kita semua bisa melihat bagaimana hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara teluk dapat ditingkatkan,” jelas Cecep.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Indra Darmawan menambahkan bahwa PEA sebagai salah satu negara yang memiliki hubungan bilateral sangat kuat di Indonesia merupakan modal utama untuk meningkatkan realisasi investasi dari negara-negara timur tengah lainnya.
“Belum terlambat untuk masuk (investasi) ke Indonesia,” imbuhnya.
Head of Business Support Masdar Aysha Al Aydroos menambahkan bahwa investasi di Indonesia bukan tanpa halangan.
“Namun dengan pendampingan dan bantuan pemerintah Indonesia, Masdar merasa bahwa halangan-halangan yang ada dapat diatasi,” ungkapnya.
Dubes RI untuk Indonesia Husin Bagis menilai positif upaya untuk mempromosikan empat proyek yang ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan negara teluk tersebut.
“Faktor yang paling penting dari sebuah forum adalah tindak lanjutnya, kita akan terus berupaya untuk mendorong tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan yang dilakukan,” jelas Husin.
Konsul Jenderal RI Dubai Kartika Candra Negara menambahkan bahwa Dubai akan menjadi salah satu negara yang memainkan peran penting di timur tengah, sehingga perlu untuk mendapatkan perhatian khusus.
“Tema utama dari negara ini dalam beberapa tahun terakhir adalah terkait dengan masa depan, oleh karenanya bagaimana kedua negara dapat bekerjasama untuk bersama-sama menghadapi masa depan,” paparnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan seremoni penandatanganan nota kesepahaman antara Alserkal Group dengan Pemerintah Kota Surabaya di bidang pengolahan limbah. Nilai investasi yang diperkirakan diperlukan mencapai USD 30-70 juta tergantung besarnya limbah FOG (fat, oil, grease) yang ada.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, CEO Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusuma, Dubes RI untuk Riyadh Abdul Aziz Ahmad, Dubes RI untuk Kuwait Lena Maryana Mukti, Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono, Direktur Bank Indonesia Haris Munandar, Direktur Kementerian Investasi Cahyo Purnomo, Direktur IIPC Abu Dhabi Iwan Ungsi dan Direktur ITPC Dubai Mohammad Khomaini. (*)