Kejutkan Publik Setelah Lama Menghilang, Jack Ma Akhirnya Pulang ke China
Pendiri Alibaba, Jack Ma, tidak pernah terlihat di depan publik sejak akhir 2020
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Ma adalah salah satu target paling terkenal dari tindakan keras pejabat China atas dugaan praktik anti-persaingan oleh beberapa nama-nama besar di bidang teknologi negara itu.
Baca juga: Jack Ma Terlihat Berada di Thailand di Tengah Rencananya Melepaskan Ant Group
Hal tersebut didorong oleh kekhawatiran bahwa perusahaan internet besar dapat mengendalikan terlalu banyak data pengguna dan berkembang terlalu cepat.
Ant Group mengatakan Ma telah menyerahkan kendali atas perusahaan teknologi finansial (fintech) tersebut, dan perusahaan telah menyesuaikan struktur kepemilikannya sehingga "tidak ada pemegang saham, sendiri atau bersama dengan pihak lain, yang akan memiliki kendali atas Ant Group."
Sebagai tanda bahwa tindakan keras regulator China sekarang mulai mengendur, pihak berwenang mengatakan pada Desember tahun lalu Ant Group telah mendapatkan persetujuan untuk mengumpulkan 10,5 miliar yuan atau sekitar 1,5 miliar dolar AS untuk unit bisnis konsumennya.
Baca juga: Jack Ma Dikabarkan Muncul di Hong Kong, Harga Saham Alibaba Sempat Melonjak 18 Persen
Analis mengatakan kemunculan Ma dapat memberikan dukungan bagi melunaknya sikap pemerintah terhadap sektor swasta, ketika para pemimpin China berusaha menopang ekonomi yang terpukul oleh pandemi COVID-19.
"Kembalinya Ma Meningkatkan sentimen platform yang lebih luas dan industri internet", kata kepala investasi di Beijing Yunyi Asset Management, Zhang Zihua.
“Karena itu berarti kepemimpinan puncak yang baru memang telah mengkaji ulang posisi dan pentingnya perusahaan platform dalam pembangunan ekonomi China,” tambahnya.
Saham Alibaba melonjak lebih dari 4 persen setelah berita kembalinya Ma ke China sebelum akhirnya menyerahkan sebagian keuntungannya dari lonjakan tersebut.
Serahkan Kendali Ant Group
Sebelumnya, Jack Ma dikabarkan menyerahkan kendali atas raksasa fintech Ant Group, setelah tindakan keras Pemerintah China terhadap sektor teknologi dan menargetkan dirinya.
Ant Group mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (7/1/2023), menyatakan sedang menyesuaikan struktur kepemilikannya sehingga "tidak ada pemegang saham, sendiri atau bersama dengan pihak lain, yang akan memiliki kendali atas Ant Group".
Mengutip Al Jazeera, pada November 2020 penawaran umum perdana (IPO) Ant Group senilai 37 miliar dolar AS dibatalkan pada menit-menit terakhir diselenggarakannya IPO tersebut.
Hal Ini menyebabkan restrukturisasi paksa perusahaan teknologi keuangan itu dan munculnya spekulasi bahwa Jack Ma harus menyerahkan kendalinya.
Jack Ma secara tidak langsung menguasai 53,46 persen saham Ant Group, membuatnya menjadi "pengendali" perusahaan.