Mitratel Siapkan Belanja Modal Rp7 Triliun untuk Lanjutkan Akuisisi Menara Telekomunikasi
Hingga akhir 2022, Mitratel memiliki 35.418 menara telekomunikasi akan terus menambah akuisisi menara di tahun ini.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel pada tahun ini akan mengembangkan ekosistem bisnis menara dengan beberapa langkah.
Antara lain dengan menambah jumlah menara telekomunikasi, membangun fiber optik, serta infrastruktur pendukung lainnya, yang akan meningkatkan pendapatan dan laba bersih di periode mendatang.
Hingga akhir 2022, Mitratel memiliki 35.418 menara telekomunikasi dan untuk semakin memperkuat fundamental bisnisnya, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) di 2023 senilai Rp 7 triliun untuk menunjang rencana pengembangan usaha organik dan inorganik, seperti akuisisi menara telekomunikasi dan fiber optik.
"Mitratel siap merealisasikan rencana bisnis dan mengoptimalkan berbagai peluang bisnis di tahun 2023, yakni memonetisasi aset menara yang tersebar di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia. Kami juga telah menyiapkan model bisnis terbaru, yaitu Fiber to the Tower dan Power to the Tower, yang memberikan layanan bernilai tambah kepada operator telekomunikasi yang menjadi pelanggan Mitratel,” ujar Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Utama Mitratel dalam keterangannya, Rabu (5/4/2023).
Pihaknya optimistis bisa menjaga pangsa pasar di industri menara telekomunikasi, setelah perseroan menguasai pangsa pasar sekitar 40 persen di tahun 2022.
“Kebutuhan akan menara telekomunikasi di Indonesia masih tinggi, karena secara rata-rata 1 menara telekomunikasi di Indonesia menjangkau populasi sebanyak 2.700 jiwa, atau lebih tinggi dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, sehingga hal ini mengisyaratkan bahwa dibutuhkan lebih banyak menara bagi operator telekomunikasi untuk memperluas jaringan dan layanan selulernya,” tutur Teddy.
Baca juga: Mitratel Akuisisi 997 Menara Telekomunikasi Milik IOH
Lebih lanjut Ia mengatakan, perseroan juga telah bersiap apabila operator telekomunikasi (mobile network operator/MNO) berekspansi untuk memperluas layanan 5G. Diproyeksikan penetrasi 5G pada 2025 sebesar 27,2%, lebih tinggi dari potensi penetrasi 5G dibanding 2024 sebesar 13,4 persen.
“Kami memiliki menara terbanyak di Indonesia dan lokasinya tersebar di seluruh Indonesia, yakni 58% menara tersebar di luar Pulau Jawa dan yang 42% di Pulau Jawa serta memiliki fiber optic sepanjang 16.641 km,” sebut Teddy.
Baca juga: Sahamnya Masuk Jajaran Jakarta Islamic Index, Begini Tanggapan Mitratel
Diketahui, hingga akhir 2022, Perseroan berhasil mendapatkan pesanan (order) untuk membangun 25 ribu km fiber optic dari MNO atau 30% dari total fiber roll out MNO di tahun 2022.