Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Malaysia dan Arab Saudi Kerap Jadi Incaran Pekerja Migran Ilega, Ini Alasannya

Malaysia dan sejumlah negara di Timur Tengah menjadi tujuan favorit para pekerja migran ilegal asal Indonesia untuk mencari pekerjaan di negeri orang.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Malaysia dan Arab Saudi Kerap Jadi Incaran Pekerja Migran Ilega, Ini Alasannya
istimewa
Petugas Lanal Tanjungbalai Asahan mendata TKI ilegal di Posmat Bagan Asahan, Sabtu (2/5/2020). Para TKI ilegal yang berjumlah 27 orang ditemukan petugas Lanal Tanjungbalai di kawasan Hutan Bakau Sei Sembilang, Asahan sekitar pukul 06.00 WIB. 

"Nah setelah 30 hari mereka tidak pulang, ya berarti tidak ada resiko itu buat siapapun kalau mereka menghilang," terang Rinardi.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto mengatakan, 1.662 orang PMI ilegal berhasil dicegah selama periode Januari hingga Mei 2023.

"Hasil kolaborasi kami dengan BP2MI dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta periode Januari-Mei ini telah penundaan keberangkatan calon PMI diduga bekerja secara ilegal," ujarnya.

Menurut Tito, dari ribuan calon pekerja migran yang dilakukan penundaan keberangkatannya tersebut diduga telah menjadi menjadi korban penempatan kerja secara ilegal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Dubes Hermono: 80 Persen PMI Ilegal Masuk Malaysia Mengaku sebagai Wisatawan

"Jadi dari ribuan PMI ini awalnya hendak bertolak ke luar negeri dari Bandara Soekarno-Hatta melalui sponsor ilegal," kata dia.

Dari 1.662 PMI ilegal yang gagal berangkat tersebut, 212 orang diantaranya terjadi pada bulan Januari 2023.

Kemudian pada bulan Februari 2023 bertambah dua kali lipat, menjadi 415 orang.

Berita Rekomendasi

Jumlah calon PMI ilegal berhasil dicegah keberangkatannya terus bertambah satu bulan berselang, yakni 503 orang pada Maret 2023.

Bakamla RI kembali berhasil mengamankan mobilisasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang pulang kembali ke Indonesia melalui pelabuhan tidak resmi di wilayah Batam, Sabtu (9/5/2020). Sejumlah 19 orang yang terdiri dari 17 pria dan 2 wanita, termasuk di dalamnya seorang anak laki-laki berusia 2 tahun berhasil diamankan dan menjalani Test Covid-19 oleh Satgas Operasi Lintas Batas Bakamla RI, Penangkapan tersersbut berkat Kerjasama dengan APMM Malaysia di daerah hutan bakau Tanjung Sauh. (Puspen TNI)
Bakamla RI kembali mengamankan mobilisasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang pulang kembali ke Indonesia melalui pelabuhan tidak resmi di wilayah Batam, Sabtu (9/5/2020). Sejumlah 19 orang yang terdiri dari 17 pria dan 2 wanita, termasuk di dalamnya seorang anak laki-laki berusia 2 tahun berhasil diamankan dan menjalani Test Covid-19 oleh Satgas Operasi Lintas Batas Bakamla RI, Penangkapan tersersbut berkat Kerjasama dengan APMM Malaysia di daerah hutan bakau Tanjung Sauh. (Puspen TNI) (/puspen tni)

"Pada bulan April 2023, jumlahnya mengalami penurunan, menjadi 307 PMI ilegal yang keberangkatannya ditunda," tuturnya.

"Dan terhitung sejak tanggal 1 Mei sampai 16 Mei hari ini, ada 198 penundaan keberangkatan PMI non-prosedural," terangnya.

Gagalkan pemberangkan Belasan Pekerja Migran

Baru-baru ini BP2MI berhasil menggagalkan keberangkatan 14 calon pekerja migran Indonesia yang akan diberangkatkan oleh perusahaan penempatan tenaga kerja di luar negeri ilegal.

Mereka hendak diberangkatkan ke beberapa negara tujuan di Eropa.

Sekretaris Utama BP2MI Rinardi mengatakan, kegiatan ini merupakan buntut dari pihaknya melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/3/2023) kemarin.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas