Harga Telur Ayam Makin Mahal, DPR Bilang Pemerintah Gagal: Jangan-jangan Ini Permainan
Akibat gagalnya peternak rakyat bangkit dan tumbuh kembali, populasi ternak pun jauh menurun drastis.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
"Di saat peternak rakyat akan bangkit setelah rontok dihantam pandemi, mereka justru harus berjuang akibat menghadapi produsen raksasa dan mahalnya harga pakan," ujar Amin.
Dampaknya, kata Amin, terasa saat ini. Akibat gagalnya peternak rakyat bangkit dan tumbuh kembali, populasi ternak pun jauh menurun drastis.
"Sehingga, lonjakan harga telur pun sulit dikendalikan dan bertahan dalam waktu yang cukup lama," katanya.
Ia mengatakan lonjakan harga telur ini akan memunculkan efek domino (multiplier effect).
Berbagai usaha yang memiliki ketergantungan pada telur sebagai bahan baku akan kena dampaknya, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Misalnya saja UMKM produsen kue, roti, dan industri kecil makanan dan minuman," ujar Amin.
Ia pun berharap pemerintah dapat menyelesaikan akar persoalan lonjakan harga telur ini.
"Terutama untuk jangka panjang, pemerintah harus begerak cepat menghidupkan kembali peternakan rakyat agar kebutuhan telur dan ayam untuk rakyat bisa terpenuhi," kata Amin.
"Kebutuhan ini jauh lebih penting dan strategis bagi rakyat, ketimbang menyubsidi perusahaan pemain pasar kendaraan listrik, yang berkedok subsidi untuk konsumen," lanjutnya.
Diduga Permainan
Anggota DPR Abdul Wachid menilai Satuan Tugas (Satgas) Pangan harus segera mengecek kejadian naiknya harga telur ayam.
Baca juga: Tiga Hal Ini Bikin Harga Telur Ayam Melonjak Hingga Rp40.000 per Kg
"Perlunya Satgas Pangan segera turun tangan, cek dari hulu sampai hilir. Jangan-jangan ini permainan," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (22/5/2023).
Dirinya mempertanyakan sebab kenaikan harga telur ayam akibat tingginya biaya pakan, sehingga peternak mengurangi produksi.
"Apakah di petani, peternak, ada persoalan harga pakan atau ada persoalan di para broker? Aku cek dulu ke petani, peternak dulu," pungkasnya.