Harga Telur Ayam Makin Mahal, DPR Bilang Pemerintah Gagal: Jangan-jangan Ini Permainan
Akibat gagalnya peternak rakyat bangkit dan tumbuh kembali, populasi ternak pun jauh menurun drastis.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Bantuan pangan telur dan daging ayam ini menjadi semacam closed loop yang dibuat dari hulu melibatkan peternak mandiri untuk dapat berkontribusi dalam menurunkan stunting, melalui pemenuhan kebutuhan protein bagi masyarakat khususnya Keluarga Risiko Stunting.
Arief mengatakan, melalui bantuan ini di hilir juga ditekan agar tidak terjadi lonjakan inflasi. Sementara di hulu akan dijaga harga di peternak tetap baik, agar peternak dapat melanjutkan produksi dan meningkatkan produktifitasnya.
"Apabila kewajaran harga di peternak tidak dijaga bisa berdampak pada menurunnya jumlah peternak, akan banyak peternak mandiri kecil yang tidak berproduksi. Hal ini berujung pada menurunnya produksi telur nasional. Ini yang kita antisipasi,” paparnya.
Adapun kondisi harga telur berdasarkan Panel Harga Pangan per 21 Mei 2023, secara rata-rata nasional berada di Rp 31.276 per kilogram. Sementara itu, untuk harga per Kabupaten/Kota, kondisi harga telur terpantau beragam dan dinamis.
Harga telur di bawah Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) RP 27.000 per kilogram terdapat di 66 kabupaten/kota atau 14,44 persen, sedangkan harga telur yang terpaut sedikit di atas HAP atau di kisaran Rp 27.001 per kg sampai dengan Rp 29.999 per kg terdapat di 84 Kabupaten/kota.
Sedangkan, mayoritas atau sebagian besar harga telur saat ini berada di kisaran Rp 30.000 per kg sampai dengan Rp 34.999 per kilogram.
“Harga ini tidak terlepas dari biaya input/pakan saat ini serta naiknya biaya distribusi ke wilayah non produsen,” pungkas Arief.
Tembus Rp40.000
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyayangkan harga telur di pasaran yang terus naik.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, tidak ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan harga telur yang naik ini.
"Tidak terdapat upaya melakukan penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik," katanya dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Kamis (18/5/2023).
Baca juga: Harga Telur Ayam Melonjak Hingga Rp32 Ribu Per Kg, Pedagang Keluhkan Turunnya Pembeli
Catatan dari IKAPPI menyebut bahwa harga telur di Jabodetabek berada pada kisaran Rp 31 ribu-Rp34 ribu per kilogram. Harga tersebut telah naik dari Rp28 ribu.
Bahkan, kata Reynaldi, harga telur di luar pulau Jawa jauh melampaui harga di Jabodetabek.
"Tepatnya di wilayah timur Indonesia, harga telur mencapai Rp38 ribu per kilogram, malahan lebih dari Rp40 ribu per kilgoram," ujarnya.
Ia pun membeberkan temuannya mengenai alasan di balik kenaikan harga telur.
"Harga telur mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir dan ada dua hal yang kami temukan," ujar Reynaldi.
Pertama adalah faktor produksi dan yang kedua karena proses distribusi yang tak sesuai dengan biasanya.
"Pertama karena faktor produksi yang menyebabkan harga pakan yang tinggi. Kedua, proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan," kata Reynaldi.
Maksud dia, biasanya proses distribusi dilakukan ke pasar, tetapi kini banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar.
"Banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar atau permintaan di luar pasar sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik," kata Reynaldi.
"Sebagai catatan, kami melihat ada beberapa permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi, elemen, lembaga, serta perorangan yang membuat supply di pasar terganggu," lanjutnya.
Ia berharap pemerintah dapat melakukan sejumlah upaya agar dua faktor tersebut dapat teratasi sehingga harga telur tak terus naik.
"Kami berharap agar pemerintah dapat melakukan upaya terkait dua hal ini dan mengantisipasi agar harga telur tidak terus naik," kata Reynaldi.