Es Dawet Legendaris Bu Dermi Pasar Gede Solo, Berdiri sejak 1930-an, Tak Lekang Dimakan Zaman
Es dawet Bu Dermi diperkirakan sudah ada sejak tahun 1930-an, seusia Pasar Gede Solo. Es dawet Bu Dermi kini sudah dikelola generasi ketiga.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
Tetapi, saat ini Presiden Jokowi sudah jarang mampir untuk meneguk es dawet Bu Dermi.
Kadang Presiden Jokowi membeli melalui perantara ajudannya.
Baca juga: Cerita Nareswari, Pelaku UMKM Solo Sulap Limbah Koran Jadi Sumber Cuan
Melayani Pembayaran Nontunai
Meski berlokasi di pasar tradisional, es dawet Bu Dermi sudah mulai terdigitalisasi.
Es dawet Bu Dermi saat ini sudah bisa dibayar menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Uti mengatakan tidak sedikit pelanggan yang melakukan pembayaran dengan QRIS.
"Biasanya pengunjung dari luar kota atau anak muda membayar dengan QRIS itu," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Pimpinan Cabang BRI Solo Sudirman, Mustofa Adi, mengatakan BRI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta memberikan branding serta fasilitas QRIS dan Electronic Data Capture (EDC) Merchant kepada seluruh para pedagang sejak 2021.
"Pasar Gede merupakan salah satu heritage atau cagar budaya Kota Surakarta, jadi ikon wisata Kota Solo."
"Itulah mengapa kami BRI memberikan fasilitas EDC dan QRIS kepada kurang lebih 600 pedagang baik di dalam maupun di luar pasar," ungkap Mustofa saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (27/5/2023).
Pemberian fasilitas ini bertujuan menyosialisasikan program pemerintah membiasakan pembayaran nontunai kepada masyarakat.
"Sehingga masyarakat Solo dan wisatawan tidak perlu membayar cash, bisa pakai QRIS BRI," ungkap Mustofa.
(*)